Sumber : www.segi3.com 
cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, www.segi3.com 
"Cerita Dewasa"  Istri Ayahku bukan Ibuku - Perkenalkan  Nama ku Brita dan panggil aja Brian, Hari Minggu ini sebenarnya aku  sedikit malas dengan permintaan ayahku agar aku mengantar Bu Yuli yang  saat itu menjadi ibu tiriku paska pernikahan ayahku 4 bulan lalu  dengannya, Ia adalah istri ketiga ayahku. Karena Bu Yuli orangnya sangat  judes, pelit dan sombong, aku sangat membencinya. Ia sebenarnya sangat  aduhai namun apa kata aku tak menyukainya karena dialah biang kerok  terjadinya perceraian antara ibu dan ayah kandungku.
Bu Yuli,  wanita muda yang sebenarnya lebih tepat menjadi kakak ku, karena usianya  hanya 4 tahun lebih tua dari aku yang kini berumur 23 Tahun dan dia  tidak begitu akrab dengan aku (saling berselisih masalah keuangan) hanya  saja aku menyayangi ayahku, aku menerima dia di rumah ayahku sebagai  istri ke tiga ayahku. Sebenarnya rumahnya tidak terlalu jauh dari tempat  tinggal kami. Setelah mengantarnya sampai dirumah Bu Yuli, ternyata di  rumah bu yuli yang lama tampak sepi, aku nyelonong aja masuk dan duduk  di ruang tamu yang berdekatan dengan kamar ibu tiriku itu.
Sekitar  tiga puluh menit aku menunggu, Bu Yuli keluar dari kamar mandi dan  berjalan menuju kamarnya, dia hanya mengenakan selembar handuk yang  dililitkan ditubuhnya. Sehingga aku sekilas dapat melihat paha mulus Ibu  Tiriku yang montok itu. Keadaan itu membuatku berniat menidurinya.
Sebagai  laki-laki normal dan sudah biasa bersetubuh dengan wanita, nafsu birahi  ku bergejolak disuguhi pemandangan seperti itu. Tanpa berpikir panjang,  aku mengikuti langkah ibu tiriku masuk ke kamar. (Diam-diam tapi pasti)
Bu  Yuli yang sedang berdiri sambil melepaskan handuk yang melilit  ditubuhnya sama sekali tak menyangka kehadiranku yang ikut masuk ke  kamarnya. Bu Yuli sangat terkejut saat aku mulai memeluk dengan kuat  tubuhnya sambil menciumi lehernya dari belakang. Bu Yuli berteriak  keras, tetapi dengan cekatan tangan ku yang kuat membekap mulutnya.
Aku  mendorong tubuhnya keranjang hingga jatuh dan terlentang lalu  menindihnya. Bu Yuli memberontak tapi sia-sia, aku terlalu kuat baginya.  Dengan mudah aku meringkusnya. Aku menyumpal mulutnya dengan tanganku  untuk beberapa saat. Aku menelikung kedua tangannya kebelakang dan  menahan dengan kuat kedua kaki nya. Memaksanya agar lebih menikmati  permainan yang baru akan di mulai.
Bu Yuli mulai putus asa dan  memohan agar tidak dipaksa melayani nafsuku. Aku tahu kalau dia sudah  kehabisan tenaga, dengan santai aku mulai menciumi dan menjilati kedua  buah dada nya, secara bergantian. Bentuk tubuhnya berbeda dengan  cewek-cewek yang pernah ku tiduri. Lebih padat dengan ukuran dada yang  pas di genggaman tanganku.
Cukup lama aku menjilati kedua buah  dada ibu tiriku itu, dan kini wajah ku merangkaki perutnya dengan mulut  yang terus menjilati bagian tubuhnya. Tanganku meraba-raba selangkangan  dan mencucuk-cucuk lubang vaginanya yang menggunduk dan tampak montok.  Sesaat kemudian aku memindahkan jilatanku keselangkangannya. 
“AHHH... Jangan Yan, Tolong jangan lakukan itu” pintanya
Aku  tak peduli apa yang terlontar dari mulut si berengsek itu, Kedua  tangannya ku buka lebar-lebar dan kembali ku hisap payudaranya dan ku  gigit tonjolan dadanya.
“Jangan Brian, Ampun..” Pintanya sambil menangis
Desahan  dan permohonan kembali terjadi ketika ku lumat seluruh buah dadanya  sebelah kanan dan ku masukan hingga hampir seluruh mulutku. Ia mulai  kehabisan akal untuk melarangku dan kini dia hanya bisa pasrah dan  menangis.
“Enak bukan..?” Tanya ku Nakal sambil tersenyum
Bu  Yuli hanya diam dan menangis, ia kini mulai terangsang dan  mendesah-desah, saat lidah ku menyapu setiap puting susunya dan turun ke  selangkangannya. Setiap jilatanku begitu dahsyat melebihi ayahku. Kini  lidahku ku arahkan ke bibir vaginanya dan ku gigit tonjolan klentitnya
"Uhhhh, Sakit Brian.." desahan bu Yuli dengan lantang
Tak  ku hentikan sampai disitu, ku sedot klentitnya perlahan-lahan sambil  memainkan lidahku ke bibir vaginanya. Tampak sekilas wajah bu Yuli  menikmati alur permainanku yang semakin lama semakin buas. Ku hentikan  sejenak permainanku dan ku beranjak meninggalkan kamarnya. Aku segera ke  dapur mencari air untuk mengkonsumsi obat **** yang telah ku beli  jauh-jauh hari di toko online. Setelah menelan sebutir obat kuat, aku  kembali ke kamar. Ternyata kamar bu Yuli telah di kunci dari dalam,  Dengan marah ku gedor-gedor pintunya. Tanpa memberikan waktu untuknya  berfikir meloloskan diri dariku, segera ku dobrak dengan seluruh tenaga.  Tak beberapa lama kemudian pintu pun terbuka.
Aku sempat gugup  ketika melihat bu Yuli sedang memegang ponselnya dan mencari beberapa  nomer yang akan di hubungi, ku dekatinya dengan perlahan sambil  menanggalka pakaianku. Aku tersenyum padana, tampak mukanya semakin  ketakutan melihat rudalku yang kini menegang dan bisa untuk mengangkat  beban seberat 1 KG itu. Tanpa ku suruh, ia pun mulai melepaskan  genggaman HPnya dan mulai mundur ke dinding.
"Kenapa sayang..? Mau lapor papa..?? Silahkan" kataku sambil mendekatinya.
Dia  hanya menggelengkan kepalanya, Aku segera mendekatnya dan langsung  memeluknya sambil menciumi bibirnya. Ia menolak ciuman ku namun ku  pegang erat pipinya dan mencekiknya.
"Jangan sakitin aku Yan.." Pintanya dengan nafas tersenggal-senggal
Aku  mulai mengurangi cekikanku dan ku ciumi lagi bibirnya. Ciuman ku  berikut ini di terima dengan pasrah sambil tetap berdiri. Ciumanku kulai  turun ke lehernya, payudaranya dan kini sampai di vaginanya. Ku angkat  kaki kirinya ke atas tempat tidur dan ia hanya mengikuti gaya yang ku  inginkan. Vaginanya tampak terbuka dan tanpa panjang lebar ku sodorkan  lidahku ke liang vaginanya.
"AHHHH.....!!" Desahannya dengan mata sedikit terpejam dan memegang kepalaku.
Ku  sedot dan ku jilati seluruh bagian vaginanya yang merah merekah dan  berbulu tipis itu. Perlahan Bu Yuli merasakan lubang vaginanya mulai  basah. Aku yang tahu kalau Bu Yuli sudah terangsang, semakin bersemangat  menjilati dan menyedot-nyedot klitorisnya.
Nafas Bu Yuli  ngos-ngosan menahan nafsu birahinya. Aku sangat lihai merangsang Bu  Yuli. Membuat suasana menjadi berbalik. Kini Bu Yuli sudah tak sabar  lagi menunggu ku untuk segera meneroboskan penisku ke liang vaginanya.
Beberapa  saat kemudian aku menyudahi jilatanku pada vaginanya. Aku mulai  merebahkannya di kasur dengan kakinya yang masih menyentuh lantai.  Tampaknya Bu Yuli sudah tak sabar lagi meraih dan mengocok-ngocok penis  ku, kemudian Bu Yuli mengarahkan penis ku ke lubang vaginanya.
"Eittzzz... jangan terburu-buru sayang" pintaku sambil mulai mendekatkan penisku ke mulutnya.
Ku  sodorkan penisku dan ia mulai mengulumnya perlahan-lahan. Ku sentakkan  penisku hingga ke tenggorokannya dan tampak bu Yuli kehabisan nafas. Aku  tak menghiraukannya, ku tekan dalam-dalam penisku dan kutahan.
"OCChhhh..." Terdengar suara desiran keluar dari mulut ibu tiriku itu.
Aku  semakin bersemangat untuk mengulanginya lagi. Ku ulang beberapa kali  gaya tersebut dan AHHHHH.. seburan lahar ku tepat masuk ke  tenggorokannya. Ia berusaha melepaskan penisku dari mulutnya namun semua  itu sia-sia, aku semakin menekannya dalam-dalam dan 3 kali semburan  membuatnya harus menelan spermaku yang kental dan nikmat itu.
Ku  lepaskan perlahan-lahan penisku dari mulutnya dan kini ku dekatkan  penisku ke bagian belahan dadanya dan ku goyangkan maju mundur. Penisku  masih menegang akibat obat kuat yang ku konsumsi. Ku remas kedua buah  dadanya yang masih ranum itu dan kutempelkan kuat-kuat ke penisku seraya  mengoyangkan penisku maju dan mundur.
"Cukup Biran, Jangan kasar dong. Please" Pintanya sambil menahan perih di bagian payudaranya.
Aku  berhenti sejenak dan mengulanginya lagi. Setelah puas memainkan Tits  Job tersebut, aku mulai mengarahkan penisku ke vaginanya yang sedari  tadi basah. Ku tekan kepala penisku perlahan-lahan sampai bagian kepala  penisku mulai terbenam sebagian dan CLUPPPZZZ, kutekan kuat-kuat hingga  seluruh penisku masuk kelubang vaginanya..
cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, www.segi3.com"AHHHHHHHH...!!!!" Rintihan ibu tiriku seraya memegang kedua pergelangan tanganku.
Sejenak  ku biarkan penisku terbenam sambil kuarahkan bibirku ke bagian lehernya  dan menjilati lekuk lehernya yang berkeringa itu.  Hampir 30 detik  kudiamkan penisku di lubangnya dan kini mulai kusentak dan ku pompa  vaginanya dengan irama yang semakin tinggi. Kedua tangan bu Yuli  memegang dan menjambak perlahan2 rambutku. Lidahnya mulai nakal  menelusuri leherku seperti tak mau kalah dengan permainanku. Desis dan  sesahannya semakin menjadi-jadi. Aku pun terus mencium lehernya dan  sesekali mengarahkan lidahku ke arah telinganya dengan desahan-desahan  yang membuatnya semakin merinding dan bertambah nafsu. Genjotan penisku  masih semakin menjadi-jadi. Tak ku beri dia kesempatan untuk  beristirahat, kini tanganku mengarah ke bukit kembarnya seraya  meremasnya dengan begitu nafsu.
"Uhhhhh.. Pelan Brian, Yeaghhh, uhhh, pelan dong" desahnya dengan nada terengah-engah sambil memejamkan mata.
Hampir  sejam bermain dengan gaya ini dan kini ku mulai hampir mencapai  orgasme. Genjotanku mulai kupercepat dan tangan bu yuli mulai memelukku  dengan erat. Tak habis akal untuk mempermainkannya, kali ini ku gigit  bagian Kuping tepat di lubang antingnya.
"UHHHHH..." Desisnya
Ku  arahkan lidahku keleher dan kugigit lagi lehernya, kali ini dengan  sedikit bejat dan kuat. Genjotanku masih sekuat tadi, dan bu yuli hanya  bisa mendesah dan terus mendesah. Saat tubuhku mulai menegang, ia pun  berusaha melepaskan penisku dari memeknya tapi ku tak beri dia  kesempatan untuk melakukan itu dan  CROOOOOOTTTTTTTT...CROOOOOOTTTT...CROOOOOTTTT..
Tumpahan spermaku  di liang vaginanya membuatnya melototin aku tanda tak terima dengan  perilakuku. Aku benamkan penisku untuk beberapa saat dan ku genjot lagi,  kali ini dengan irama yang membuatnya kalang kabut nikmat bukan  kepalang. 5 Menit ku genjot dan AHHHHHHHHHH.....UUUFFFFTTT...!! Desahan  mautnya pun keluar dari mulut seksinya tanda dia telah mencapai surga  dunia orgasmenya.
Segera ku tarik keluar penisku dan menunggu  cairan spermaku menetes keluar dari lubang vaginanya dan mulai ku  oleskan cairan sperma yang menetes ke penisku. Aku melihat ia mulai  lemas tak berdaya. Ku pegang rambutnya da kutarik kepalanya mengarah  kepenisku dan ku paksa dia mengoral penisku. Ia tak bisa menolak  keinginanku, dengan tubuh lemas ia melakukan oral dengan baik dan masih  penuh nafsu. Ia tak menyangka ketika ia ku suruh berbalik membelakangiku  dan Kusentakan penisku tepat keliang anusnya...
"Ahhhhh.. Jangan disitu Brian, Sakit...!!" Jeritnya sambil melirik ke belakang menatap ku.
Dengan  nafsunya ku tekan kuat-kuat ke liang anusnya dan memompanya. Sempit  banget anus ibu tiriku ini. Ia gak bisa menolaknya dan hanya menerima  ujaman penisku di lubang anusnya. Ia merasa sakit yang sangat namun  hanya bisa memohon dan menangis. 10 menit melakukan anal seks yang  dahsyat dengannya dan akhirnya CROOOOOT..CROTTT.. Spermaku mulai keluar  tak terelakkan masuk ke anusnya. Ku diamin beberapa saat dan kulepas  penisku dari lubang anusnya.
Ku balikan badannya dan ku minta di  mengoral lagi penisku untuk yang terakhir. Setelah selesai mengulum  penisku, aku menuju kamar mandi. Dia hanya menangis terseduh2 dan ku  ancam kalau sampai bokap ku tau apa yang kulakukan dengannya, maka aku  tak segan-segan membunuhnya.
Kejadian ini sering terulang kembali  saat suasana rumahku mulai sepi dan lenggang. Aku melakukan hubungan  ini selalu dengan memaksanya melakukan hal-hal yang belum diketahui dan  dengan cara dipaksa. Ia sekarang malah senang dengan perlakuanku itu dan  sering memintaku untuk menyiksanya sebelum di Ngentot. :)
Lanjut: 
Cewek Kost