cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas,  www.segi3.com   cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas 
Cerita Sex Bonus Foto Bugil - Praktik Biologi Bag.1 - Kami kehilangan keperjakaan dan keperawanan kami bersama-sama. Hal itu  terjadi ketika usiaku baru menginjak 11 tahun, pada akhir sekolahku di  kelas 5. Memang tidak terlalu mengejutkan kalau dipelajari karena  pasanganku adalah tetanggaku Kathy, yang usianya setahun diatasku, dan  duduk dikelas 6.
Kita berdua satu sekolah di pinggir kota Chicago  dan kami sudah bersahabat sejak tiga tahun sebelumnya. Sampai kemudian  aku menganggapnya lebih dari sahabatku lainnya. Kathy agak tomboy, dia  biasa bermain mainan yang biasanya dikerjakan anak laki-laki. Sampai  kemudian tubuhnya berkembang seperti selayaknya seorang gadis, dan  akupun mulai kikuk kalau sedang bersamanya, tanpa kuketahui dengan jelas  apa sebabnya.
Ibu Kathy telah cerai dan harus bekerja siang hari  pada suatu rumah makan. Keadaan ini semakin menyenangkan buat kami,  karena kami berdua biasa ditinggalkan sendirian berjam-jam pada siang  hari. Biasanya kami hanya sebatas duduk bersama sambil  berbincang-bincang seperti anak-anak lain pada umumnya. Tapi sore ini  terjadi keadaan yang berbeda.
Hari itu kami baru mendapatkan  pelajaran pendidikan-sex di sekolah. Pada jaman itu, setahun sekali anak  laki-laki dan perempuan dipisahkan untuk mendapatkan 'pendidikan seks'.  Sebenarnya pelajaran itu berupa pelajaran biologi dengan sedikit  tambahan informasi tentang masalah sex. Informasi tersebut cukup rinci  dengan dilengkapi pula dengan buku saku dengan judul 'Apa yang harus  diketahui anak laki-laki' atau 'Apa yang harus diketahui anak  perempuan'.
Disana tidak dijelaskan secara gamblang tentang  aktivitas sex. Secara alami anak laki-laki selalu ingin tahu apa yang  telah diajarkan kepada teman-teman perempuannya, demikian pula  sebaliknya anak-anak perempuan ingin tahu apa yang telah diajarkan ke  teman-teman laki-lakinya. Demikian pula yang kami perbincangkan hari  itu.
Kami berdua berada di dalam kamar Kathy, di atas tempat  tidurnya yang berukuran besar, terbuat dari kayu jati yang nyaman. Kami  duduk berhadapan, Kathy membaca buku sakuku sedang aku membaca buku  sakunya.
"Kathy, kamu mendapatkan bahan banyak banyak dari yang kuperoleh. Contohnya lihat ini, ada proses haid dan Kotex!"
"Tapi mereka tidak benar-benar menceritakan secara jelas. Aku pikir kita telah memiliki gambar atau semacam anu."
Aku  benar-benar sangat mengharapkan, karena aku belum pernah melihat tubuh  perempuan yang telanjang dan seperti apa bentuk anunya dibawah sana.  Kathy memakai T-Shirt dan celana pendek, aku bisa melihat betuk  lengkungan bukit dadanya yang kecil, dan samar-samar aku juga bisa  melihat garis celah-celah diantara pahanya yang tertutup oleh celana  ketatnya.
"Aku tidak mengetahui mengapa mereka menyebutnya pendidikan-seks. Padahal disini tidak menerangkan bagaimana cara melakukannya."
"Siapa bilang? Mari kutunjukan kepadamu," kata Kathy sambil membungkukkan punggung dan meletakkan buku dihadapanku.
Kucium  keharuman shampo rambutnya yang membuatku terangsang. Aku pun merasakan  ketegangan anuku didalam celanaku. Tapi aku mengharapkan semoga dia  tidak menyadari apa yang sedang kurasakan.
"Lihat! Disini  dikatakan penis laki-laki akan tegang kaku dan keras. Sehingga bisa  dimasukkan ke vagina perempuan, yang lembut dan mudah mengembang. Ketika  dia ejakulasi, cairan sperma yang berisi jutaan sel masuk ke vagina  perempuan dan membuahi telur."
"Itu sudah ceritakan banyak kepadaku,"  katanya dengan menyindir,"Seperti dimana letak liang vagina itu?  Bagaimana cara penis memasukinya?"
Sebenarnya aku agak malu  mendengar secara fulgar kata-kata itu di depan seorang gadis, sehingga  wajahku menjadi merah padam dan penisku semakin menonjol keluar  celanaku. Kathy membuka lagi lembar lainnya dan menunjukkannya kepadaku  suatu baris gambar.
"Disini tempatnya," katanya sambil menunjuk kesuatu gambar.
"Sudah jelas apa yang kumaksudkan? Tidakkah sudah cukup jelas yang kamu cari?" kata Kathy.
Tiba-tiba sebuah ide masuk keotakku dan aku harus memutuskan untuk mengambil resiko.
"Dimana milikmu?"
Aku  hampir tidak percaya bahwa aku benar-benar berani mengucapkannya. Aku  tahu aku telah melakukan sesuatu yang bodoh, yang bisa diceritakan Kathy  kepada teman-temanku disekolah.
Kathy melirikku dengan ekor matanya  beberapa saat. Dia kibaskan rambutnya kebelakang dan menyisihkan rambut  yang menutupi wajahnya. Kemudian merebahkan punggungnya dan tangannya  digerakkan ketempat diantara kedua pahanya. Aku hampir tidak berani  memandang ke arah bagian tersebut. Kemudian disusupkannya disuatu tempat  di celananya.
"Disini tempatnya."
Waktu terus berjalan  dengan cepat dan aku tidak tahu harus berbuat apa lagi. Aku Cuma tertawa  dan berkata, "Itu bukan sangat dekat seperti apa yang dikatakan di  buku!"
Kathy juga tertawa, dan aku bisa merasakan 'anuku' semakin  membesar. Kami berdua melanjutkan membuka lembar lainnya sambil  memperbincangkan lebih lanjut. Aku jadi grogi ketika Kathy kemudian  berkata,"Jadi bagaimana penis bisa muat kalau dimasukkan kesana? Seperti  yang dikatakan buku ini. Apa betul?"
Ya ampun! Dia sedang memperbincangkan 'anuku'! Aku menelan ludah beberapa kali sambil berkata,
"Kecuali, ketika penis sudah keras dan tegang."
Aku  merasa jantungku berdebar semakin keras. Aku hampir tidak percaya apa  yang sedang terjadi! Itu tidak seperti yang sering aku impikan. Aku  belum mulai onani, dan proses ke arah sana terus berlangsung dengan  cepat.
"Aku masih tidak paham bagaimana caranya penis bisa masuk  kesana. Si perempuan mestinya tidur di atas meja atau apa saja sedang  laki-laki dalam posisi berdiri."
"Aku sempat menyaksikan 'Wild Kingdom' semalam dan melihat dua singa melakukan itu. Cukup menarik."
"Bagaimana cara mereka melakukan itu?" Tanya Kathy penasaran.
"Singa betina duduk sana dan singa jantan duduk dibelakangnya. Kukira ia menaruh penisnya dari belakang."
"Mana bisa?" kata Kathy dengan nada meremehkan yang membuatku marah. Kami memang selalu bersaing dan saling mencintai.
"Benar, Aku melihatnya dengan jelas."
"Tidak masuk akal, lihat" kata Kathy sambil tubuhnya memberangkang dengan perut menyentuh kasur.
"Dengan posisi seperti ini bagaimana bisa masuk?"
"Singa  betina bukan berbaring seperti itu. Kakinya ada dibawahnya," kataku  sambil memperagakan posisi singa betina setengah berjongkok dengan  tangan bertumpu pada kasur.
"Sama saja tetap tidak bisa. Lihat?"  Kathy memposisikan kakinya dan sikutnya berada dibawah dadanya.  Pantatnya diangkat, sehingga bulatan pinggulnya nampak jelas dibungkus  celananya yang ketat.
"Vaginaku tepat disini." Tangannya digerakkan diantara kedua pangkal pahanya dan kulihat cembungan ditempat tersebut.
"Jika penis ditusukkan kesini, tidak akan bisa menjangkaunya."
cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panasAku yakin bahwa aku yang benar, dan aku harus membuktikannya.
"Kenapa  tidak, coba lihat," kataku sambil memposisikan tubuhku dibelakang Kathy  seperti singa jantan, dan penisku kutempelkan dibulatan pantatnya.
"Hey, apa yang kau lakukan??" tanya Kathy dengan wajah merah padam.
"Membuktikan  bahwa aku benar. Begini." kataku sambil mendorong dan menggesekan  tonjolan penisku pada bulatan pantatnya. Kurasakan sensasi kehangatan  menyentuh bagian tonjolan penisku.
"Penis akan ditusukkan dari sini,  begini." Kuletakkan jari telunjukku mengacung diposisi penisku, kemudian  kugerakkan pinggulku kedepan sehingga ujung telunjukku menusuk  kepangkal pahanya.
"Ya, tapi tetap saja tidak bisa," kata Kathy tidak puas.
"Hey, aku tahu! Tunggu, jangan bergerak. Pindahkan posisi kakimu diantara kakiku, nah sekarang gerakkan maju."
Dengan  berlandaskan lutut aku berdiri diantara kedua paha Kathy, kugerakkan  pinggulku kedepan sehingga ujung jari telunjukku menyentuh cembungan  dipangkal paha Kathy.
"Ohh," desah Kathy. Pinggulnya terjungkit ketika ujung jariku menusuk tepat di vaginanya.
"Begitu sudah tepat di vaginanya, singa jantan kemudian menindih tubuh singa betina, sambil menusukkan penisnya kedepan."
Kurebahkan  tubuhku dipunggung Kathy sambil menggerakkan pinggulku maju mundur.  Jariku kutusuk-tusukkan ke vagina Kathy. Aku hampir tidak percaya dengan  apa yang kulakukan, kenyataannya jari telunjukku sedang menusuk dan  menggosok bagian paling rahasia Kathy! Penisku jadi semakin tegang dan  kalau diteruskan lagi sepertinya aku bisa orgasme. Aku tak tahu apa yang  Kathy rasakan, yang pasti tubuhnya ikut menggeliat-geliat setiap kali  kusentuh vaginanya. Akhirnya Kathy sadar akan keadaan kami, tubuhnya  kemudian dibalikkan dan menjauh.
"OK, aku tahu yang kau maksudkan. Kau mungkin benar. Tapi kupikir manusia tidak melakukan dengan cara seperti itu."
Aku  terduduk dengan wajah merah padam, sejenak kutenangkan diriku agar  Kathy tidak tahu apa yang sedang bergolak pada diriku."Aku tidak  mengatakan begitu, aku hanya mengatakan bahwa dengan cara seperti itu  bisa dilakukan. Disamping itu apa ada cara lain untuk melakukan itu.
"Aku  pernah melihat sesuatu di TV dengan Mamaku, tapi dia segera merubah  channel sebelum aku sempat melihatnya dengan jelas." kata Kathy
"Apa itu?"
"Mereka  berada dibawah selimut sehingga aku tidak bisa melihatnya dengan jelas.  Tetapi perempuannya jelas sedang berbaring terlentang, seperti ini,"  kata Kathy sambil berguling terlentang, dengan kedua pahanya  direnggangkan.
"Dan ada seorang laki-laki menindihnya dari atas."
"Tidak, dia tidak akan bisa berbuat sesuatu!" kataku penasaran.
"Kenapa tidak?. Mari kita coba!"
Aku  benar-benar khawatir. Aku tidak ingin melukai Kathy. Tapi aku ingat  katika bermain bola, kathy pernah ditindih beberapa anak laki-laki yang  ternyata tidak apa-apa. Tapi ada sesuatu yang membuatku berdebar-debar,  dengan posisi itu aku akan bisa bergesekan lebih banyak dengan gundukan  kecil di pangkal paha Kathy. Daerah itu terasa hangat dan telah  menghipnotisku sehingga sempat bembuatku hampir orgasme.
"Sekarang berbaringlah di atasku," kata Kathy.
Aku  merebahkan diri menindih tubuhnya dengan bertumpu pada kedua tanganku.  Kurasakan sepasang bukit di dadanya menusuk dadaku! Desah nafasnya  menyapu wajahku dan kucium keharuman rambutnya, demikian juga kehangatan  yang terpancar dari pangkal pahanya. Aku benar-benar terangsang berat,  apalagi ketika kedua tangannya merangkul leherku sehingga tubuh kami  berhimpitan.
"Kamu menyukai posisiku seperti ini?" bisikku dengan suara bergetar.
"Yeah.  Sepertinya nyaman," bisik Kathy. Mata kami saling pandang, 1001  perasaan bercampur aduk. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan sampai  Kathy berbisik,
"Kamu pernah mencium seorang gadis?"
"T... Tidak  pernah," jantungku berdebar keras, aku tidak pernah sedekat ini dengan  Kathy. Wajahnya yang manis sekali tampak merah padam, tapi malah  kelihatan semakin cantik. Tubuhnya yang harum, padat tapi lembut sekali.
"Aku juga," kata Kathy, kemudia kita tertawa bersama.
"Maksudku aku tidak pernah mencium seorang laki-laki, tapi..."
Tiba-tiba  Kathy menarik wajahku dan... Bibirku bersentuhan dengan bibirnya...  Kami berciuman sambil menutup mata, bibir kami saling bergesekan, saling  menghisap dan lidah kami saling menyentuh dan membelai... Wow, sesuatu  yang sangat luar biasa!!! Getaran sentuhan bibir kami sampai terasa  kesekujur tubuh kami, terasa niimaaat sekali, sulit kami gambarkan  dengan kata-kata. Ciuman itu terhenti karena kami kehabisan napas.
"Ohh, luar biasa, manis sekali," desahku.
Tapi tiba-tiba aku terkejut ketika Kathy malah tetawa genit.
"Mnnn... Mmmhmm." tawanya yang genit lagi.
"Apa yang sangat lucu?" tanyaku penuh tanda tanya.
"Aku dapat merasakan kamu." kata Kathy sambil tersenyum manis.
"Tapi? Aku dapat merasakan kamu juga." kataku masih bingung.
"Tidak, maksudku aku dapat merasakan anumu... Um... Penismu. Aku merasakan benar-benar sangat keras."
Aduh!  Aku benar-benar telah melupakan! Aku benar-benar bodoh luar biasa, dan  Kathy bisa ceritakan teman-temanku! Aku bisa sangat malu, tapi hal itu  terjadi tanpa dapat kukendalikan.
"Oh... Aku... Minta maaf, aku  benar-benar tidak sengaja, itu terjadi dengan sendirinya, tanpa dapat  kucegah." kataku terbata-bata, sambil bergerak mengangkat pinggulku.
"Hey,  Aku tidak keberatan koq." kata Kathy, sambil melipat kakinya memeluk  pinggulku, sehingga aku tidak bisa bangun, dan kurasakan tonjolan  penisku semakin merapat erat dengan cembungan vaginanya.
"Aku... Aku tidak tahu. Itu kadang-kadang terjadi dengan sendirinya." kataku mencoba untuk menerangkan keadaanku.
"Benar? Bagus sekali." kata Kathy sambil menggerak-gerakkan pinggulnya sehingga aku semakin terangsang.
"Seberapa besarnya?" bisik Kathy.
"Apanya?!" tanyaku agak panik.
Kathy tertawa genit, dia senang melihat kebingunganku.
"Seberapa  besarnya mmm penismu? Aku merasakan cukup besar. Aku hanya tidak bisa  memahami apakah anunya seorang gadis bisa dimasuki yang sebesar itu?
"Aku tidak tahu, aku juga tidak pernah memikirkan seberapa besarnya."
"Coba kulihat," kata Kathy.
Hatiku semakin berdebar-debar, Kathy ingin melihat penisku! Apakah aku harus telanjang bulat di depan seorang gadis? Tidak!
"Ayolah, biarkan aku melihatnya, please?"
Tunggu  dulu. Ini adalah kesempatanku untuk melihat seorang gadis telanjang.  Ini benar-benar sesuatu yang luar biasa! Tapi aku tidak yakin Kathy  membolehkan aku melihatnya. Tapi ternyata Kathy mau! Kathy juga  benar-benar ingin melihatku telanjang. Hanya untuk melihat, tanpa  berbuat apa-apa lagi!
"OK, kamu dulu." kataku.
"Tidak, kita sama-sama." katanya.
Ini  memang adil. Aku segera membuka bajuku, demikian pula Kathy. Detak  jantungku terasa semakin cepat. Aku pernah melihat Kathy dalam pakaian  renang, tapi ini benar-benar luar biasa. Sambil melepas bajuku, mataku  tidak pernah lepas dari bra-nya yang berwarna putih, dan juga kulit  tubuhnya yang kuning mulus. Aku benar-benar tidak pernah membayangkan  begitu luar biasa, apalagi ketika Kathy membuka kaitan bra-nya dan  melepaskannya... Jantungku seakan berhenti bertetak...
Akhirnya  aku benar-benar melihat buah dada seorang gadis!!! Bulat, putih bagai  cream, putting kecil berwarna pink yang mencuat indah sekali. "Mmm."  Guman Kathy menyadarkanku. Kathy tersenyum-senyum malu melihatku  terbengong-bengong melihat kemulusan buah dadanya......
Ke Bagian 2Tags: chika jessica hot,chelsea olivia hot,chelse olivia hot,chaty sharon hot,cerita hot 2012,cerita hot terbaru,celebrity hollywood hot,cathy sharon hot,catherine wilson hot,carissa putri hot,campursari hot,bunga mentari hot,bunga citra hot,bolywod hot,bollywood artist hot,bokong hot,blue film hot,bintang hot jepang,bintang hot indonesia,bintang hot,bintang film hot,biduan hot,bi rain hot,bela sapira hot,bela safira hot,bcl hot,bcl hot,barat hot,ayu soraya hot,ayu pratiwi hot,ayu hot,ayu hastari hot,ayu dewi hot,ayu anjani hot,aya kiguchi hot,aviani malik hot cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas