cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas,  www.segi3.com   cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas 
Cerita Sex Bonus Foto Bugil - Dipijat Cewek 20 tahun - Badan  Adi terasa pegal-pegal pagi itu, setelah kemarin malam tiba di rumah  bibinya di Tasikmalaya. Perjalanan dari Jakarta dengan bis selama lebih  dari lima jam membuatnya lelah. Karenanya pagi itu bibinya menyuruhnya  untuk dipijat guna melemaskan otot-ototnya.
Semula  Adi menolak karena dia tidak terbiasa dipijat. Tetapi setelah dia tahu  yang akan memijatnya adalah Dea, perempuan yang setiap pagi membantu  bibinya sehari-hari dan menyiapkan segala keperluan sebelum kepasar  untuk berjualan, akhirnya Adi berminat juga. Sebagai anak SMA,  pikiran-pikiran kotor tentang dipijiti perempuan melintas dibenaknya,  siapa tahu dapat bonus setelah dipijat.
Sebelumnya  Adi telah melihat Dea pagi itu ketika mempersiapkan keperluan bibinya  yang akan berjualan di pasar. Dea perempuan berusia dua puluhan tahun,  berwajah sangat lumayan dengan kulitnya yang kuning langsat dan tubuhnya  yang padat berisi, terlihat dibalik kebaya yang dipakainya. Dea  bukanlah pembantu, tugas utamanya hanya menemani sambil menunggui rumah  ketika bibinya yang janda berdagang dipasar. Ia masih kerabat jauh dari  bibinya, sedangkan suaminya sedang bekerja di Arab Saudi.
Kini  sambil tengkurap dilantai beralaskan kasur tipis dengan hanya  mengenakan kaus singlet dan kain sarung, Adi sedang menikmati pijatan  Dea. Jemari tangan perempuan mulai memijati betisnya yang kaku.  Pijatannya lembut tapi cukup bertenaga.
“Pijatan kamu enak, belajar dimana ?” tanya Adi membuka pembicaraan
“Ah, tidak belajar dari mana-mana, bisa sendiri” jawab Dea dengan logat Sunda yang kental.
“Oh begitu” kata Adi sambil terus merasakan pijatan
“Sudah lama ikut Bi Karta?” tanyanya lagi
“Sudah sekitar tujuh bulan” jawab Dea “Sejak Kang Sudin suami saya kerja ke Arab Saudi”
“Sudah lama juga ya” timpal Adi ” Kang Sudin suka pulang ?”
“Belum pernah, habis dikontraknya satu tahun sih. Jadi satu tahun baru boleh pulang” jelas Dea.
“Waduh lama juga ya. Apa ngga kesepian ?” tanya Adi memancing
“Yah, gimana lagi. Namanya juga cari rejeki” jawab Dea yang jemarinya mulai memijati paha Adi.
Dipijatinya  paha itu mulai dari belakang lutut terus keatas menyusup kebalik kain  sarung yang dipakai Adi. Dea agak jengah ketika tangannya menyusup  hingga pinggul Adi dan menyadari pemuda itu tidak pakai celana dalam.  Mukanya agak memerah tetapi tetap diteruskan pijatannya.
Bahkan  sambil merenggangkan kedua paha Adi, tangannya menyusuri pijatan hingga  mendekati pangkal paha. Dan karena licin oleh minyak, jemarinya  nyelonong hingga menyentuh biji peler Adi.
“Aduh jangan disodok dong !” seru Adi pura-pura kaget.
“Aduh maaf, licin sih” ucapnya menahan malu. “Habis aden tidak pakai celana sih”
“Eh maaf, saya pikir biar semuanya kepijat” jawab Adi nakal.
Akhirnya  setelah bagian paha Dea pindah kebagian pinggang dan Adi membuka kaus  singletnya ketika pijatan itu terus kepunggung dan pundaknya.
Pijatan  Dea memang terasa enak buat Adi atau karena yang memijatnya perempuan.  Tapi yang terang selusuran jemari berminyak disekujur badannya telah  membuat Adi merem-melek bersensasi, hingga tanpa sadar secara perlahan  batang kontolnya menegang. Hal ini yang membuatnya gelagapan ketika Dea  menyuruhnya terlentang untuk dipijat bagian depan.
“Eh bagian depannya juga ya?” tanyanya gugup.
“Iya, biar sekalian” jawab Dea terdengan merdu di telinga Adi.
Dengan  perlahan diputar tubuhnya celentang, sementara tangannya sibuk  membereskan kain sarungnya agar acungan batang kontolnya tidak terlihat.
Sebenarnya  Dea tahu apa yang terjadi, tapi ia pura-pura tak melihat dan sambil  tersenyum kecil meneruskan pijatannya mulai dari kaki lagi.
Sambil  berbaring Adi berusaha bersikap tenang dan menikmati pijitan Dea sambil  menatapi wajah Dea yang menunduk.Wajah Dea cukup menarik, rambutnya  yang panjang digelung kebelakang, hidungnya bangir, bibirnya yang merah  alami dengan bulu-bulu hitam halus diatasmya, mengingatkan Adi pada  penyanyi dangdut Iis Dahlia. Demikian juga dengan tangannya berbulu  halus.
Dan  sesuatu yang menyembul dibalik baju kebayanya membuat Adi semakin naik  spaning. Baju kebaya dengan belahan yang cukup rendah telah menampilkan  juga belahan buah dada Dea yang putih. Ditambah dengan posisi Dea yang  berlutut dan membungkuk, hingga belahan itu semakin mencuat. Apalagi  kedua tangannya yang sedang memijat menekan buah dadanya dari samping  sehingga gunung kembar yang padat berisi itu makin membusung.
Adi  menelan ludah melihat itu sehingga membuat batang kontolnya semakin  tegang, dan dengan malu-malu diberesi kain sarungnya agar menyamarkan  tonjolan yang terjadi. Adi semakin gelisah ketika tangan Dea mulai  merambahi pahanya. Disamping semakin jelasnya pemandangan pada buah dada  itu, juga karena pijatan jemari Dea semakin mendekati pangkal pahanya.
Dea  juga telah melihat perubahan itu sejak tadi. Perlahan hasratnya sebagai  perempuan yang ditinggal lama oleh suami, bangkit. Tapi ada keraguan di  dirinya, antara hasrat yang mulai menggelora dan kesetiaan kepada  suami. Sambil menimbang-nimbang, jemari tangannya terus memijati kedua  paha Adi yang kain sarungnya telah tersingkap keatas hingga hanya  menutupi pangkal pahanya.
Adi  pemuda delapan belas tahun yang masih hijau soal seks. Pengetahuan yang  didapatnya cuma dari cerita teman, buku dan VCD porno. Hingga  menghadapi situasi itu membuat dirinya grogi. Mau menerkam dia takut Dea  berteriak dan menuduhnya mau memperkosa. Dia belum bisa melihat dan  membedakan reaksi seorang perempuan.
Akhirnya  dia memilih diam dan terus menikmati pijatan Dea yang kini makin keatas  menyusup kebalik kain sarungnya. Jemari Dea memijiti pinggul dikiri  kanan pangkal paha Adi. Hal mana membuat Adi semakin blingsatan apalagi  secara sengaja atau tidak jemari Dea sesekali menyentuh bulu-bulu  jembutnya.
“Manuknya  bangun ya?” tanya Dea akhirnya sambil tertawa kecil menyadari  ‘burung’ diselangkangan pemuda itu semakin mengacung.
Hasratnya rupanya telah mengalahkan kesetiaan. Tapi seperti juga Adi, Dea masih ragu-ragu terhadap reaksi pemuda itu.
“Ehh..iya” jawab Adi gelagapan ” Habis pijitan kamu enak sekali sih”
“Ah masa, tapi itu artinya aden normal” kata Dea menimpali
“Eceu ngga apa-apa, ngga tersinggung ?” tanya Adi
“Ah nggak apa-apa, saya pan sudah biasa lihat punya suami” jawab Dea makin berani.
“Oh iya” kata Adi juga semakin berani.
“Ngomong-ngomong bagus mana punya saya sama punya Kang Sudin ?” tanyanya lagi.
“Ah mana saya tahu, sayakan belum pernah lihat punya aden” jawab Dea memancing.
”  Kalau mau lihat, ya dibuka saja” kata Adi sambil menyibakkan kain  sarungnya hingga mencuatlah batang kontol yang telah sepenuhnya ngaceng.
Dea sedikit terkejut tapi dilihat juga batang kontol yang sudah tegang itu.
“Bagaimana ?” tanya Adi bernafsu.
“Eeee….nggg….  sama saja bagusnya. Cuma punya aden lebih besar dan panjang” jawab Dea  sambil tertawa kecil dan tak sadar jemarinya yang memang berada  disekitar pangkal paha itu mulai membelai bulu-bulu jembut keriting yang  mulai tumbuh subur.
“Kata orang, perempuan lebih suka burung yang gede” pancing Adi berani.
“Ah,  kata siapa ” jawab Dea tersipu sambil matanya tetap menatap batang  kontol pemuda itu yang mengangguk-angguk, sementara itu jemarinya masih  membelai bulu jembut menghitam dan nafasnya mulai memburu. Heran juga  dia, masih bocah tapi burung nya sudah sebesar itu.
Memang  batang kontol Adi lebih besar dan panjang dari kepunyaan Sudin  suaminya. Dan Dea juga telah mendengar dari Iis sudaranya, semakin besar  batang kontol lelaki semakin nikmat hujamannya dirasakan oleh memek  perempuan.
“Ya kata orang, saya juga belum tahu” jawab Adi
“Belum tahu. Memang aden belum pernah melakukan ?” tanya Dea antusias.
“Belum, sayakan masih perjaka ting-ting nih. Ajarin dong” kata Adi semakin berani.
“Ah aden bisa saja, diajarkan apa sih ?” tanya Dea pura-pura bodoh.
“Diajarin  bagaimana melakukannya ” kata Adi yang tangannya sudah memegang tangan  Dea dan mendorongnya agar menyentuh batang kontolnya.
Dan Dea menuruti dengan membelai perlahan otot tegang itu.
“Benar aden belum pernah?” tanya lagi.
“Berani sumpah,” kata Adi meyakinkan ” melihat perempuan telanjang saja saya belum pernah”
Dea  semakin tergerak, jemarinya semakin berani meremasi batang kontol Adi,  yang membuat pemuda itu semakin bernafsu. Demikian juga dengan Adi,  tangannya mulai berani merabai buah dada Dea dan meremasnya. Dea  mengelinjang menikmati remasan itu. Telah lama ia tidak menikmati  sentuhan lelaki.
Dan  Adi semakin berani, jemarinya mulai membuka satu-persatu peniti di baju  kebaya Dea yang telah pasrah. Mata Adi berbinar ketika peniti itu telah  lepas semua dan buah dada ranum yang masih terbungkus oleh BH semakin  menonjol keluar.
Segera  saja ia bangkit duduk dan memegang pundak Dea yang juga bersimpuh  pasrah. Dipandanginya seputar belahan putih mulus yang juga ditumbuhi  bulu-bulu halus, kontras dengan kulitnya yang putih. Diusap-usapnya  belahan dada itu perlahan yang membuat Dea semakin bergetar dan tangan  Adi terus naik ke leher hingga ke dagu.
Diangkatnya  dagu itu hingga muka Dea menengadah. Matanya terlihat pasrah namun  menyimpan hasrat yang mengelora. Bibirnya merekah basah, mengundang  untuk dikecup. Maka diciumnya bibir merah merekah itu dengan bernafsu.
Dea  pun menyambut ciuman itu dengan hangat, sementara tangannya makin keras  meremasi batang kontol Adi. Dan tangan Adi juga tidak tinggal diam,  setelah membuka baju kebaya Dea, segera saja tangannya membuka pengait  BH yang membungkus buah dada yang montok itu. Maka mencuatlah sepasang  gunung montok yang sedari tadi menarik minat Adi.
Dea  secara refleks semakin meremas dan mengocok batang kontol Adi ketika  pemuda itu dengan bernafsu meremasi buah dadanya yang telah terbuka.  Sementara itu ciuman mereka semakin bernafsu. Meski belum pernah  bercinta dengan perempuan tapi soal ciuman dan rabaan, Adi cukup  pengalaman. Hanya sebatas itulah yang dapat dilakukan bersama pacarnya,  Dewi.
Adi  mengeluarkan semua jurus menciumnya, lidahnya menjulur menjelajah ke  dalam mulut Dea. Demikian juga dengan Dea, berusaha mengimbangi dengan  kemampuan yang dimiliki. Melihat kemampuan pemuda itu, Dea ragu akan  pengakuannya belum pernah bercinta dengan perempuan. Namun nafsu yang  kian menggebu menghapus semua keraguannya, yang penting hasratnya harus  tertuntaskan.
Setelah  puas menciumi mulut Dea, perlahan mulutnya mulai menyusuri leher  perempuan itu terus kebawah ke belahan dadanya yang ranum. Dea mendesah  ketika ujung lidah Adi mulai menjilati seputar buah dadanya yang ranum,  terus ke putingnya yang semakin mengeras dan menghisapnya seperti bayi.
“Ahh.. den, gelii.. ” rintih Dea.
cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas
Adi  dengan bernafsu terus meremasi dan menghisap buah dada ranum yang itu.  Dikeluarkan semua jurus bercinta yang dia ingat, untuk memuaskan  hasratnya yang kian menggebu. Baru pertama kali itulah ia menciumi buah  dada wanita secara utuh. Dengan Dewi pacarnya hanya sebatas meraba dan  meremas, itu pun masih berpakaian.
Buah  dada Dea yang padat berisi memang sangat menarik hasrat lelaki.  Bentuknya padat berisi, tidak terlalu besar tapi montok. Ditambahi  dengan bulu-bulu halus disekitarnya menambah daya tarik alias semakin  nafsuin. Demikian juga dengan Adi dengan tidak puas-puasnya mulut dan  tangannya secara bergantian meremasi dan melumati sepasang gunung montok  nan lembut.
Dea  dengan penuh gairah menikmati semua sentuhan itu. Dan Adi yang batang  kontolnya terus dirangsang remasan tangan Dea, secara perlahan nafsunya  semakin tinggi. Kocokan dan remasan itu dirasakan semakin nikmat  sehingga batang kontolnya semakin tegang dan sensitif.
Seketika  Adi bangkit berlutut dan melepaskan kulumannya dari buah dada Dea.  Batang kontolnya yang telah sepenuhnya tegang itu ditempelkan diantara  buah dada Dea yang montok dan digesek-gesekkan turun-naik . Dea  mula-mula bingung, tapi kemudian mengimbangi dengan menekan kedua buah  dadanya hingga batang kontol itu terjepit diantaranya.
Hal  ini semakin menambah kenikmatan bagi Adi yang semakin giat mengesekkan  batang kontolnya. Demikian juga dengan Dea yang baru pertama melakukan  posisi itu, dirasakan ada sensasi lain batang kontol lelaki  mengesek-gesek diantara belahan dadanya. Sementara itu Adi juga  merasakan sensasi yang sama, sehingga tidak beberapa lama kemudian Adi  merasa bahwa ia akan segera orgasme, maka dipercepat kocokannya dan  tanpa bisa dicegah muncratlah cairan hangat dari lubang kontolnya yang  masih terjepit diantara buah dada Dea.
“Ahc…!” rintih Adi sambil melepaskan hasratnya.
“….! ..…! ……!”
Sesaat Adi merasa persendiannya meregang oleh perasaan nikmat yang beberapa detik dirasakan.
Dea  terkejut tidak menyadari pemuda itu telah orgasme. Dea baru sadar  ketika dadanya yang menjepit batang kontol itu dilumuri cairan hangat  yang sebagian lagi memerciki leher dan dagunya.
“Hi  hi.. sudah keluar ya den ? ” kata Dea terkikik melihat batang kontol  pemuda itu menumpahkan lahar panasnya diantara jepitan buah dadanya.
Tapi  jepitan buah dadanya pada batang kontol itu tidak dilepaskan, Dea juga  merasakan nikmat ketika seputar dadanya terasa hangat oleh percikan  cairan putih kental yang dikeluarkan kontol pemuda itu
“Habis jepitan kamu enak sekali” jawab Adi menutupi rasa malunya.
Sebenarnya  posisi itu dilakukan reflek saja ketika dirasakan mendekati orgasme.  Dia tiba-tiba teringat film porno yang pernah ditonton dan ingin  mempraktekkannya, dengan hasil nikmat yang luar biasa.
Keduanya  kemudian terduduk. Dea sibuk membersihkan lumuran sperma didadanya  dengan melap pada kainnya yang sudah terlanjur terkena. Nafasnya masih  memburu. Sementara Adi masih mengatur nafasnya sambil membersihkan  batang kontolnya yang masih separuh tegang. Nampak keduanya masih  bernafsu untuk meneruskan ronde selanjutnya.
Terutama  Dea, yang nafsu birahinya belum terlampiaskan, yang lalu bangkit  berdiri dan segera membuka kainnya sambil mengeraikan rambutnya yang  panjang. Adi penatap perempuan itu yang cuma memakai celana dalam. Tubuh  telanjang Dea memang semakin terlihat menggairahkan.
Postur  tubuhnya sedang saja dengan kulit putih khas gadis Sunda.  Lekukan-lekukan ditubuhnya itulah yang membuat birahi lelaki langsung  “konak”. Buahdadanya menggantung padat berisi dengan puting kemerahan  yang sudah berdiri tegak mengacung di kedua puncaknya, serta pinggang  yang ramping dan pinggul yang montok.
Kakinya dihiasi paha yang berisi dan betis yang ramping mulus. Semuanya, meski Dea gadis desa, terkesan terawat.
Apalagi  ketika Dea membuka celana dalamnya, semakin jelasnya keseksian  perempuan itu. Terpampanglah dengan jelas pangkal paha dengan bulu-bulu  jembut menghitam lebat, kontras dengan kulitnya yang putih. Bulu-bulu  jembut itu tidak hanya tumbuh di seputar pangkal pahanya tapi merebak  tipis keatas hingga ke sekitar pusarnya.
Adi  menelan ludah, perlahan batang kontolnya mulai bangkit. Hal itu memang  yang dimaksud Dea untuk segera menaikkan nafsu pemuda itu.
“Tubuh kamu bagus betul, mengairahkan” kata Adi sambil menelan ludah dan segera bangkit berdiri hingga mereka saling berhadapan.
Batang  kontol Adi yang telah tegang mengacung bebas yang segera ditangkap  tangan Dea dan diremas-remasnya. Demikian juga dengan Adi. Tangannya  segera menggerayangi buah dada ranum yang mempesonanya. Sementara tangan  yang satunya menyusuri ke selangkangan Dea. Dirabanya bulu-bulu jembut  yang lebat dan hitam itu. Dan sesuatu dibaliknya pastilah lebih  menggairahkan.
Dea  mendesah ketika jemari pemuda itu mulai merambahi bagian-bagian  sensitifnya, lalu mereka saling berciuman kembali untuk semakin  menaikkan nafsu masing-masing.
“Oh  den….., terus den…ah..!” rintih Dea kian bernafsu ketika jemari Adi  mulai menyusup ke selangkangannya dan menyentuh bibir memeknya yang  telah basah.
Dengan ujung jarinya disusupkan ke belahan memek Dea yang telah merenggangkan kedua pahanya.
Kembali  Adi ingin mempraktekkan film porno yang pernah ditontonnya. Disuruhnya  Dea untuk berbaring terlentang sedangkan ia berada diatasnya. Kepalanya  tepat diatas selangkangan Dea dan selangkangannya diatas kepala Dea.
Dea  mula-mula bingung. Didepan mukanya batang kontol yang mengacung  menggantung tegang seolah mau menghujamnya. Dengan polos batang kontol  itu cuma diremas-remas. Tubuh Dea bergetar ketika dirasakan tangan,  mulut dan lidah Adi mulai menjelajahi bibir memeknya dengan penuh nafsu.
Memang  Adi mulai merambah lembah di pangkal paha wanita itu. Disibakkannya  bulu-bulu jembut keriting yang melingkari lubang memek di selangkangan  Dea. Matanya nanar melihat kemaluan perempuan untuk yang pertama.  Belahan itu terlihat lembab dan ketika dengan jemarinya dikuakkan,  terlihatlah memek yang putih kemerahan telah basah karena lendir birahi.  Dengan tidak sabar dicium dan dijilatinya belahan itu. Harum.
“Ah…den, geli….” Rintih Dea menikmati sentuhan lidah pada memeknya yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
Sudin  suaminya dalam bercinta tidak memakai teknik macam-macam, mencium  bibir, meraba dada, lalu langsung memasukan batang kontol ke dalam  memeknya. Dan gayanya itu-itu juga, Sudin diatas, Dea dibawah. Beberapa  menit kemudian Sudin keluar tanpa memperdulikan apakah istrinya juga  puas. Selama Dea menikah dia belum pernah merasakan dan tahu tentang  orgasme.
Karena  itu apa yang dilakukan Adi terhadapnya merupakan pengalaman pertama  yang sangat menggairahkan. Sekarang bukan Dea yang mengajari Adi tapi  sebaliknya Adi yang pegang kendali.
‘Ayo dong De, manukku dihisap” kata Adi ketika dirasakannya Dea hanya memegang dan meremasi kontolnya saja.
Dea  tertegun, ia belum pernah melakukannya, tapi keinginan tahunya lebih  besar untuk mencoba. Perlahan didekatkan batang kontol dalam genggaman  tangannya yang telah tegang itu k emulutnya yang terbuka. Terasa asing  ketika kepala kontol yang keras dan kecoklatan itu menyentuh bibirnya.
“Pakai lidahnya De, jilati” perintah Adi.
Dea menuruti, ujung lidahnya perlahan dijulurkan menyentuh kepala kontol dan mulai menjilati.
“Ah.. ya terus De begitu, nikmat euy!” desah Adi diantara kesibukannya merambah hutan lebat berdanau hangat.
Sentuhan  lidah Dea terasa nikmat, tapi Adi ingin yang lebih hot. Maka diturunkan  pinggulnya hingga batang kontolnya itu semakin masuk kemulut Dea.
Dea  menyambutnya dengan membuka mulutnya lebih lebar hingga kepala kontol  yang besar itu masuk semua ke dalam mulutnya yang kecil. Digunakan  lidahnya untuk mengelitik dan menghisap kepala kontol itu yang membuat  Adi menggerinjal kenikmatan.
Dea  ternyata cepat belajar. Kini mulut dan lidahnya semakin aktif mengulum  dan menjilati batang kontol pemuda itu, meski masih kaku tapi tetap  dirasakan Adi nikmatnya luar biasa. Dea juga merasakan sensasi lain  dalam melakukannya, mengingatkannya sewaktu mengulum es lilin, disamping  juga nikmat yang dirasakan dari jilatan lidah Adi di lubang memeknya.
Mulut  mereka terus melakukan tugasnya masing-masing. Keduanya sama-sama belum  pengalaman melakukannya, karenanya buat mereka sensasi yang dirasakan  sangat luar biasa.
Adi  yang berencana hanya dua hari di rumah bibinya bertekad selama mungkin  tinggal dirumah bibinya untuk dapat terus bercinta dengan perempuan yang  telah membuatnya kepelet. Sepuluh kali sehari juga dia sanggup  melakukan. Dia merasa tidak rugi keperjakaannya hilang oleh perempuan  ini.
Demikian  juga dengan Dea, pengalaman yang tengah dialami kini telah membuatnya  mabuk kepayang. Belum pernah selama ini dia merasakan nikmat yang sangat  mengebu saat bercinta seperti sekarang. Kulumanan dan jilatannya pada  batang kontol dan lubang memeknya yang dijilati mulut pemuda itu membuat  seluruh tubuhnya bergetar dialiri setrum kenikmatan yang memabukkan.  Hingga gairahnya semakin meninggi dan tanpa disadari orgasme yang belum  pernah dirasakan melandanya.
“Aduh  gusti..! Achh..!” desahnya parau ketika dirasakan sesuatu didalam  memeknya berdesir-desir dan menjalar keseluruh tubuhnya mendatangkan  kenikmatan luar biasa yang belum pernah dirasakan. Tiba-tiba tubuh Dea  menjadi sangat sensitif mengerinjal kegelian menerima jilatan mulut Adi,  hingga ditolaknya tubuh pemuda itu dari atas tubuhnya.
cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas
“Hi..hi geli ah!…” desisnya menahan tawa.
Adi bingung menanggapi kelakuan Dea, dia juga sama bodohnya.
“Eh kenapa sih ?” tanyanya bingung melihat Dea yang berbaring meringkuk mendekapkan kedua tangannya kedada sambil senyum-senyum.
“Engga tahu ya, perasaan tadi mau pipis tapi cuma terasa keluar didalam dan tiba-tiba kerasa geli semua” jawabnya juga bingung.
“Oh begitu, itu artinya kamu tadi orgasme” kata Adi setelah menganalisa jawaban Dea.
“Orgasme ?, apa itu ?” tanya Dea masih bingung.
“Itu sama seperti saya tadi keluarin air mani” jawab Adi.
“Oh begitu, tapi kok ngga keluar keluar airnya ?” tanyanya lagi
“Itu  karena Eceu perempuan, keluarnya di dalaem” jawab Adi sekenanya,  soalnya dia juga kurang paham masalah itu disamping nafsunya masih  tinggi belum terlampiaskan.
“Ayo atuh dilanjutkan, si otong masih ngaceng nih” ajak Adi sambil mengacungkan batang kontolnya yang memang masih tegang.
Dea  tersenyum penuh arti langsung berbaring celentang dengan kaki ditekuk  dan kedua pahanya mengangkang. Rambutnya yang panjang tergerai di atas  kasur. Adi segera pengatur posisi diatas tubuh Dea. Rupanya Adi ingin  segera melakukan hubungan sex yang sebenarnya.
Dengan  berdebar diarahkan batang kontolnya ke lubang memek Dea yang sudah  basah. Tubuhnya berdesir ketika kepala kontolnya menyentuh bibir memek  yang telah merekah.
“Ahhh..!” desis Dea merasakan nikmat sentuhan dan selusuran kepala kontol Adi yang besar di lubang memeknya yang sempit.
Adi perlahan mendorong pinggulnya hingga kepala kontolnya semakin meyelusup ke belahan memek yang telah basah itu.
“Ah..den terus masukin” desis Dea memberi semangat.
Telah beberapa bulan lubang memeknya tidak disinggahi kontol lelaki hingga debaran yang dirasakan seperti pada malam pertama.
Demikian  juga dengan Adi, selusuran batang kontolnya pada lubang memek Dea yang  lembut mendatangkan sensasi yang selama ini cuma dia angankan lewat  mimpi. Dengan kekuatan penuh didorongnya batang kontolnya menerobos  lubang kenikmatan yang paling dalam.
“Aduh gusti ! ” teriak Dea tertahan merasakan hujaman batang kontol yang besar dan keras itu ke lubang memeknya yang sempit.
Memang  batang kontol Adi yang besar cukup seret masuk ke dalam lubang memek  Dea yang meskipun sudah tidak perawan tapi masih cukup sempit.
Untung cairan birahi di dalam lubang memek Dea cukup licin hingga membantu masuknya batang kontol itu lebih dalam.
“Ah..!  enak euy!” desis Adi ketika seluruh batang kontolnya telah tertancap di  lubang memek Dea yang merasa nyeri sedikit pada lubang memeknya akibat  besar dan panjangnya batang kontol itu. Tapi perasaan nyeri itu tak lama  hilang ketika perlahan Adi mulai mengerakkan batang kontolnya keluar  masuk lubang memeknya.
Dea  merintih kenikmatan merasakan gesekan di dalam lubang memeknya, kedua  pahanya semakin diregangkan. Demikian juga dengan Adi, gerakan maju  mundur batang kontolnya di dalam memek Dea betul-betul mendatangkan  kenikmatan yang luar biasa.
Adi  merasa semakin bernafsu mengerakkan batang kontolnya yang kian keras  dan tegang, hingga mendatangkan rasa nikmat yang selama ini cuma  dihayalkan lewat mimpi. Kini secara nyata ia melakukan persetubuhan  dengan perempuan yang bukan saja cantik dan bertubuh indah, tapi juga  goyangan pinggulnya memberi kenikmatan yang lebih.
Memang  Dea yang secara tak sadar berusaha mengimbangi gerakan Adi di atasnya,  menggerak-gerakkan pinggulnya bagaikan penari jaipongan. Memutar, kadang  menghentak maju. Hal mana membuat Adi semakin syurr.
“Ah ! De, yeah begitu. Enak sekali!” Desis Adi
“Ayo den, goyang terus biar tuntas” Dea juga tidak mau kalah memberi semangat.
Dan  mereka semakin hot mengerakkan tubuhnya untuk mencari kenikmatan  masing-masing. Mereka tidak memperdulikan lagi keadaan sekelilingnya,  dalam pikiran mereka cuma ada bagaimana mencapai kenikmatan setinggi  mungkin. Tanpa mereka sadari sepasang mata memperhatikan perbuatan  mereka dari balik jendela. Sepasang mata yang berbinar penuh nafsu.
Adi mendekap tubuh Dea dan membalikkan posisi mereka menjadi Adi di bawah dan Dea diatas.
“Ayo De, goyanganya ” pinta Adi agar perempuan itu lebih aktif.
Dan Dea yang berada diatas menjadi lebih leluasa menggerakkan pinggulnya, bukan hanya naik turun tapi juga memutar.
“Ah !” desis Adi ketika terasa batang kontolnya bagai dipelintir bila Dea memutar pinggulnya seperti orang sedang mengulek.
Tangan Adi tidak tinggal diam, diremasinya buah dada montok yang menggantung itu sehingga mendatangkan rangsangan bagi Dea.
Tubuh  Dea menghentak-hentak bagaikan penunggang kuda liar. Belum pernah dia  merasa senikmat ini dalam melakukan senggama. Semua gerakannya dilakukan  secara naluri, karena dia belum pernah melakukannya dalam gaya  demikian, tapi benar-benar mendatangkan kenikmatan yang sangat.
Demikian juga dengan Adi, pengalaman pertama yang benar-benar tak akan terlupakan.
Mereka  terus melakukannya dengan lebih giat. Dea yang berada diatas seolah  mengendalikan permainan. Perlahan dia tahu gerakan apa yang mendatangkan  nikmat yang lebih buat dirinya dan juga pemuda itu. Gerakan batang  kontol yang besar dan keras di dalam lubang memeknya telah pula  menggesek-gesek kelentitnya, hingga semakin menambah gairahnya.
Perlahan  tapi pasti nafsu keduanya semakin tinggi. Adi merasakan batang  kontolnya semakin sensitif. Demikian juga dengan Dea yang di dalam  lubang memeknya semakin berdenyut nikmat, sehingga semakin dipercepat  goyangannya.
“Ayo  De, gayang terus sampai tuntas ! ” teriak Adi keenakan dan bersamaan  dengan itu batang kontolnya berdenyut-denyut dan tanpa bisa dicegah  memuncratkan cairan kenikmatan didalam lubang memek Dea.
“…! …..!…. …!”
” Ahhh…..ahh !” desis Adi parau merasakan kenikmatan yang luar biasa.
“Ayo  den keluarkan semuanya !” teriak Dea yang goyangannya semakin menggila  karena merasakan juga nikmat oleh semburan cairan hangat dari kontol Adi  didalam liang memeknya.
Sehingga tanpa disadari membuatnya mencapai klimaks yang belum pernah dirasakan.
” Duh Gusti !….. nikmat !” desisnya ketika dirasakan otot-otot di dalam lubang memeknya meregang dan terasa berdesir nikmat.
Lebih nikmat dari yang dirasakan sebelumnya, karena adanya gesekan batang kontol didalamnya.
Tubuh  Dea ambruk menindih tubuh Adi. Tulang-tulangnya terasa mau copot.  Nafasnya memburu dengan butiran keringat membasahi sekujur tubuhnya. Adi  mendekap tubuh telanjang itu. Nafasnya juga memburu. Mencoba mengingat  apa yang barusan dialami, tapi sukar dibayangkan. Sementara kemaluan  mereka masih saling bertaut.
Tiba-tiba  mereka dikejutkan oleh pintu samping yang terbuka. Seketika itu mereka  segera melepaskan dekapan dan membereskan diri. Adi segera meraih kain  sarungnya demikian juga dengan Dea segera menutupi tubuhnya dengan kain  kebayanya.
Dari  pintu tengah muncul perempuan muda, mirip dengan Dea. Wajahnya memerah  dengan senyum yang bergairah. Rupanya perempuan ini yang mengintip  perbuatan keduanya dan tak dapat menahan hasrat atas apa yang  disaksikan, hingga menerobos masuk untuk nimbrung.
“Maaf ya De, Iis tidak tahan ngeliatnya ” katanya sambil mendekati keduanya.
“Eh Iis, ada apa ?” tanya Dea gugup sambil terus merapikan pakaiannya.
“Ah kamu, jangan malu-malu. Iis sudah lihat dari tadi ” katanya lagi
Adi bengong melihat semuanya. Seorang perempuan, sangat mirip Dea, berada dihadapannya.
“Eh  De, punya pacar tidak bilang-bilang. Siapa ini ?” tanya perempuan yang  dipanggil Iis sambil melirik Adi dan tersenyum menggoda.
“Ini Den Adi, keponakannya teteh Karta” jawab Dea ” Jangan bilang kang Sudin ya”
“Oh, pantes ganteng, ngga heran Dede kepincut ” kata Iis menggoda
“Maaf ya den, ini Iis saudara kembar saya saya” kata Dea menerangkan.
“Ya ya…” ucap Adi baru mengerti, pantas mirip.
“Maaf ya den, bikin kaget. Habis permainan aden dan Dede seru sekali, saya jadi ngga tahan” kata Iis tanpa malu-malu.
“Eh…ngga apa-apa ” jawab Adi gugup.
Dea segera menarik Iis ke kamar dan berbicara serius. Tak lama Dea keluar dengan wajah memerah dan mendekati Adi.
“Maaf ya den, Iis kepingin juga main dengan Aden” kata Dea sambil menunduk.
“Hah ” Adi sedikit kaget ” suaminya dimana ?”
“Iis janda ” jawab Dea
“Oh begitu ” kata Adi ragu.
cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas
Berarti dia harus melayani dua perempuan sekaligus, kembar lagi,pikirnya.
“Kamu sendiri bagaimana, keberatan tidak ?” tanya Adi
“Itu sih terserah Aden” kata Dea
“Boleh deh, tapi kamu ikut juga ” kata Adi
“Maksud aden ?” tanya Dea tak mengerti
“Iya kita main bertiga” kata Adi lagi
“Bertiga, bagaimana caranya” tanya Dea lagi
“Gampang De, bisa diatur ” celetuk Iis yang menguping pembicaraan mereka.
“Ayo den ” ajak Iis tak sabar dan tanpa malu-malu segera membuka pakaiannya.
Tidak  berbeda dengan Dea, Iis juga berkulit putih bersih. Hanya tubuhnya  sedikit lebih tinggi. Tapi wajahnya memang mirip Dea, bak pinang dibelah  dua. Dan ketika Iis telah telanjang bulat, maka sama seksinya dengan  Dea. Buah dadanya padat berisi dengan puting susu yang kecoklatan,  pinggangnya ramping, pinggulnya montok dengan bulu-bulu jembut di  pangkal pahanya hitam lebat dan keriting.
Adi menelan ludah, tidak terbayangkan sebelumnya harus bercinta dengan dua perempuan kembar sekaligus.
Iis  ternyata lebih agresif dari Dea. Didekatinya Adi dan langsung mengulum  bibir pemuda itu dengan bernafsu membuat Adi sedikit gelagapan dan  mencoba mengimbangi. Maka keduanya terlibat dalam cumbuaan yang  bergelora disaksikan Dea yang masih tertegun.
Pengalaman  hari ini benar-benar luar biasa bagi Dea. Pertama kali ia tidur dengan  lelaki lain yang bukan suaminya dan mendapatkan kenikmatan yang  menggetarkan. Sekarang ia menyaksikan saudara kembarnya sedang bergelut  mesra dengan Adi. Baru pertama itu dia menyaksikan perempuan dan lelaki  bercinta, di depan matanya pula.
Tanpa  sadar ia menyimak semua perbuatan mereka dengan gairah yang perlahan  bangkit. Iis memang lebih punya pengalaman dengan lelaki. Ia telah kawin  cerai dua kali. Sedangkan tidur atau selingkuh dengan lelaki lain entah  sudah berapa banyak. Karena itu Iis lebih aktif dan tahu bagaimana  mencumbui lelaki dan memberikan rangsangan bagi pasangannya dan dirinya.
Kini  mulutnya mulai merambahi dada Adi yang telah terlentang pasrah,  sementara tangannya telah meremasi batang kontol besar yang telah tegang  itu. Jilatan lidahnya didada Adi memberikan rangsangan yang nikmat bagi  pemuda itu. apalagi ketika mulutnya semakin turun kebawah , ke perutnya  terus ke pangkal pahanya.
Adi  merem-melek keenakan ketika batang kontolnya mulai dijilati mulut Iis  dengan penuh nafsu. Kuluman dan jilatan mulut Iis memang jauh lebih  pintar dari Dea yang masih amatiran. Apalagi ketika Iis mengajak Dea  untuk ikut nimbrung menjilati batang kontol yang semakin tegang mengeras  itu.
Dengan  patuh Dea, yang juga telah dilanda nafsu, mengikuti ajakan Iis. Maka  batang kontol itu kini dikerubuti oleh jilatan dan kuluman mulut dua  perempuan kembar. Iis seperti mengajari Dea bagaimana caranya  memperlakukan kemaluan lelaki. Karena sehabis ia melakukan gerakan  tertentu dengan mulutnya, disuruhnya Dea melakukan hal yang sama.  Sehingga batang kontol Adi secara bergantian dikulum, dijilat dan  dihisap oleh mulut kedua perempuan kembar itu. Adi benar-benar merasakan  kenikmatan diperlakukan seperti itu, tubuhnya bergetar menahan  rangsangan yang sedang melandanya.
Sementara  itu Adi juga tidak tinggal diam. Kedua tangannya juga mulai merambahi  pinggul kedua perempuan itu yang menungging. Tangannya merambahi belahan  kemaluan si kembar yang juga telah merekah. Dengan jemarinya dirabai  bibir kemaluan diantara lembah berbulu lebat itu. Jari tengahnya  disusupkan kedalam lubang memek yang basah setelah sebelumnya  mengelitiki kelentit yang membuat kedua perempuan itu mengelinjang geli.
“Ayo den terus, enak ah!” desis Iis keenakan.
Ketiganya  terus saling merangsangi pasangannya hingga akhirnya Iis menghentikan  kulumannya dan bangkit. Rupanya ia telah sangat bernafsu untuk  menuntaskan birahinya. Langsung saja diatur posisinya sambil berjongkok  mengangkangi batang kontol yang tegang dan masih dipegang Dea.
“Ayo De arahkan” pintanya
Diturunkan  pinggulnya dan Dea dengan patuh mengarahkan batang kontol Adi yang  dipegangnya ke lubang memek Iis yang merekah basah.
Iis  segera menekan pinggulnya ketika kepala kontol itu telah tepat didepan  lubang memeknya, sehingga dengan lancar batang kontol itu terhujam masuk  ke dalam lubang kenikmatannya.
“Duh  bapa !” desisnya merasakan nikmat ketika batang kontol yang besar dan  keras itu mengelorosor masuk kedalam lubang memeknya yang telah  gatal-gatal nikmat.
Adi  juga merasakan kenikmatan yang sama dan semakin nikmat ketika Iis mulai  mengerakkan pinggulnya turun naik dengan berirama. Adi mulai bisa  merasakan bahwa goyangan Iis memang lebih pintar tapi lubang memek Iis  terasa lebih longgar dibandingkan punya Dea. Mungkin karena Iis telah  tidur dengan banyak lelaki sehingga lubangnya terasa lebih besar.
Tidak  demikian dengan Iis hujaman batang kontol Adi dirasakan cukup besar dan  keras sehingga mendatangkan kenikmatan yang sangat.
Tubuh  Iis menghentak-hentak bagaikan penunggang kuda liar. Ditariknya Dea  yang bengong agar menempatkan selangkangannya diatas mulut Adi untuk  dijilati.
Maka  kembali ketiganya terlibat dalam pertandingan yang seru dan nikmat. Adi  sambil celantang menikmati batang kontolnya yang keluar masuk memek Iis  sambil mulutnya mulai menjilati lubang memek Dea yang setengah  berjongkok dengan kedua paha yang mengangkang. Sementara mulut Dea ikut  pula melumati puting buah dada Iis yang sudah berdiri tegak dengan  sombongnya karena birahi yang amat sangat yang melandanya.
Hujaman  kontol Adi di lubang memeknya dirasakan sangat nikmat oleh Iis, entah  karena sudah cukup lama tidak melakukan persetubuhan atau memang karena  kontol itu panjang dan besar. Sehingga makin lama gerakan dan goyangan  pinggul Iis makin menggila karena dirasakan puncak syahwatnya semakin  dekat. Akhirnya dengan gerakan yang menghentak ditekannya pinggulnya  kebawah sehingga batang kontol itu menghujam sedalam-dalamnya kedalam  lubang memeknya.
“Duhh…!….ahhhh!”  pekiknya panjang ketika dirasakan sesuatu berdesir didalam lubang  memeknya dan mendatangkan kenikmatan yang luar biasa.
Tubuhnya terasa lunglai dan ambruk mendekap tubuh Dea yang masih menjilati buah dadanya.
“Aduh De enaknya..” desisnya.
“Sudah keluar Is?” tanya Dea yang dijawab Iis dengan anggukkan.
“”Ayo atuh gantian, Dede juga sudah mau lagi” kata Dea tidak malu-malu lagi.
Iis  sebenarnya masih mau melanjutkan gerakannya karena dirasakan batang  kontol Adi yang masih terhujam di lubang memeknya masih terasa  mengacung.
“Silakan” kata Iis sambil bangkit dan terlepaslah pertautan kemaluan mereka.
Memang  batang kontol Adi masih keras mengacung. Rupanya kondisi Adi masih fit  biarpun telah bertempur dengan dua perempuan. Kini ia ingin cari posisi  lain, disuruhnya Dea menungging dan disodok dari belakang.
Pinggul  Dea yang putih mulus dan montok mendongak keatas dengan belahan  jembutnya yang berbulu lebat mengintip diantara pangkal pahanya. Adi  menelan ludah melihat pemandangan itu. Sambil mengelus-elus batang  kontolnya didekati pinggul perempuan itu yang sudah menunggu. Diarahkan  batang kontolnya kebelahan yang terjepit diantara paha yang juga putih  mulus.
Dengan  dorongan lembut dimasukan batang kontolnya kedalam lubang memek itu.  terasa sempit karena dengan posisi itu lubang memek itu terjepit kedua  paha.
“Ah….!” Desis Dea ketika dirasakan batang kontol yang besar dan tegang menyelusup kedalam lubang memeknya.
Dengan  memegang pinggul gadis itu perlahan digerakkan pinggulnya sehingga  batang kontolnya mundur maju didalam lubang memek yang masih terasa  sempit itu. Dea menggigit bibirnya merasakan nikmat demikian juga dengan  Adi, gesekan batang kontolnya didalam lubang memek itu mendatang  sensasi yang luar biasa.
Adi mengerakkan pinggulnya semakin cepat dan berirama. Tubuh Dea ikut terguncang-guncang mengikuti gerakan itu.
“Ah …Den, terussss Den” desis Dea semakin bernafsu.
Sementara  itu Iis juga mulai bernafsu lagi menyaksikan adegan yang tengah  berlangsung, dengan perlahan ditempatkan tubuhnya dibawah tubuh Dea  dengan kepalanya berada diantara paha Dea sedangkan pangkal pahanya yang  mengangkang dibawah muka Dea untuk dijilati.
Tangan  Iis merabai selangkangan Adi dan mengusap-usap biji pelernya serta  merabai bibir kemaluan Dea yang sedang dihujami batang kontol Adi.  Sementara Dea telah pula menjilati selangkangan Iis terutama bibir  memeknya yang ditutupi rimbunan bulu-bulu jembut keriting.
Kembali  ketiganya bertarung mancari kenikmatan. Adi berpikir berarti sehabis  Dea, dia harus melayani Iis yang sudah mulai birahi lagi. Gila,  pikirnya. Tapi ia yakin sanggup mengatasinya. Memang semangat mudanya  membuatnya semakin penuh keyakinan untuk melakukannya. Maka goyangannya  semakin cepat saja.
Dan  Dea juga merasakan semakin nikmat, apalagi kelentitnya yang dirabai Iis  membuatnya semakin naik birahi. Hingga akhirnya sesuatu mendesir  didalam kemaluannya.
“Ah……uhh….ahhh!” pekiknya kesetanan merasakan orgasme yang kesekian kali di pagi ini.
Adi tahu Dea sudah klimaks tapi dirinya belum merasakan.
“Gantian De, memekku sudah gatel lagi” pinta Iis. Dea faham dan Adi mencabut batang kontolnya.
“Ayo Den, tuntaskan ” pinta Iis masih terbaring dengan kedua kaki mengangkang.
Adi segera mengatur posisi diatasnya dan langsung menghujamkan batang kontolnya ke lubang memek Iis yang telah menganga.
“Ahh ..!” desisinya sambil mendekap tubuh Adi erat.
Kembali  keduanya berpacu menggapai nikmat masing-masing. Adi dengan  hentakan-hentakan keras mengerakkan pinggulnya maju mundur  menghujamankan batang kontolnya ke dalam liang memek Iis.
“Ayo  den, tancap terus.” Desah Iis menikmati hujaman Adi yang secara  perlahan merasakan bahwa batang kontolnya semakin keras dan sensitif.
Demikian  juga dengan Iis, lubang memeknya semakin licin dan nikmat. Nampaknya  keduanya akan segera mencapai puncak persenggamaan. Mereka berpacu  semakin binal dan liar. Keduanya ingin menuntaskan permainan dengan  kenikmatan yang setinggi-tingginya.
Hingga akhirnya Iis mendekap keras tubuh Adi sambil melenguh kenikmatan dan bersamaan dengan itu Adi juga mengerang.
“….!…..!….!”
“Ahhhh….ahhh!” desis Adi
“Duh bapa, enak sekali” desis Iis hampir bersamaan.
Tubuh keduanya meregang tapi berdekapan erat. Keringat bercucuran dan bersatu. Tuntas sudah pertempuran segitiga di pagi itu.
Tags:cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas