cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas,  www.segi3.com   
cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas
Cerita Sex Bonus Foto Bugil - Cewek Cantik Aduhai - Namanya  adalah Nurrahmi biasa dipanggil Ami. Wanita berusia 29 tahun itu telah  dikarunia seorang anak berusia 3 tahun. Meski telah menjadi seorang  istri Ami nampak masih seperti seorang wanita lajang dikarenakan postur  tubuhnya yang tetap sintal dan tidak ada tanda-tanda kendor di  bagian-bagian tubuhnya sebagaimana kebanyakan wanita-wanita yang telah  mempunyai anak. Terlebih lagi bibir sensual dan tubuh sekal yang  dimilikinya menjadikan daya tarik tersendiri (sex appeal) yang membuat  banyak laki-laki berangan-angan bagaimana rasanya mencium bibir sexy itu  atau mendekap tubuh sintalnya. Suaminya yang seorang wiraswasta itu  sangat beruntung sekali mempunyai istri seperti Ami yang mempunyai  perhatian lebih terhadap penampilan. Hal ini memang berkaitan erat  dengan pekerjaan Ami sebagai seorang PR di sebuah bank swasta. Semenjak  bekerja di bank tersebut Ami mempunyai jalan karir yang cukup cemerlang  karena hanya dalam tempo beberapa tahun saja sejak diterima untuk  bekerja di bank tersebut dia telah menempati posisi sebagai Senior PR.  Sifat supelnya itulah yang menyebabkan dia banyak disukai orang termasuk  oleh para customer bank tempat dia bekerja. Posisi sebagai PR senior  menyebabkan Ami sering dipindah tugaskan ke cabang-cabang untuk  memberikan training kepada para PR junior.
Hari  ini Ami bergegas bangun. Waktu telah menunjukkan pukul 6 pagi. Senin  pukul 9 ia punya jadwal bertemu dengan Dirut bank serta beberapa  koleganya yang berminat untuk melakukan investasi pada bank tempat Ami  bekerja. Ami merasa semua telah siap karena bahan-bahan yang harus dia  presentasikan telah dia tata dengan seksama pada hari Minggu kemarin.  Dia bangkit dari tempat tidur kemudian segera mengambil handuk mandi.  Sebelum masuk ke kamar mandi dia menuju ke meja telepon terlebih dahulu.  Setelah memutar nomor yang dia kehendaki lantas terjadilah percakapan
“Mas dimana…..?”
“Masih di kota Banda”….Terdengar suara sesorang menjawab dari speaker telepon.
Hari  itu suami Ami memang berada di kota lain untuk kepentingan bisnis.  Sebagai wiraswasta pemula suaminya memang harus bepergian ke sana ke  mari dalam rangka membangun bisnisnya,
“Hari ini aku akan berjumpa investor mas, do’ain berhasil yach….” Ami berkata.
“Ok.  Semoga sukses sayang. Mas akan pulang 3 hari lagi. Nanti kita ajak anak  kita Yasmin jalan-jalan setelah saya pulang…..” timpal suaminya.
“Ok dech. Aku mandi dulu sampai ketemu ya sayang mmmuuuaahhhh…..”
Ami berkata lagi dan setelah pembicaraan singkat dia mematikan speaker telepon dan begegas masuk ke kamar mandi.
Waktu  telah menunjukkan pukul 7 pagi dan Ami telah siap berangkat. Dari rumah  menuju kantor membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Seperti biasa faktor  macet kota Jakarta adalah kendala utama dalam menempuh perjalanan dalam  kota. Ami harus berangkat agak pagian karena harus menitipkan Yasmin  anaknya terlebih dahulu kepada mertuanya. Segala keperluan untuk Yasmin  telah dia siapkan sehingga dengan nyaman dia dapat meninggalkan anaknya  menuju kantor. Sampai di kantor sekitar 8:30 Ami segera menemui Dirut  bank tersebut untuk berdiskusi pendek mengenai poin-poin penting yang  akan dibicarakan dalam pertemuan bisnis nanti. Pak Johan, demikian nama  Dirut bank tersebut yang berusia sekitar 45 tahun, mempersilakan Ami  masuk ke ruang kerjanya. Semenjak Ami duduk di ruang tamu tempat  kerjanya pandangan Pak Johan tidak henti-hentinya menatap kepada Ami.  Rupa-rupanya Pak Johan terkesiap dengan kecantikan Ami pada hari itu  yang mengenakan official cap bank berwarna merah. Kulitnya yang kuning  langsat itu memang sesuai dengan warna seragam yang Ami kenakan. Rok  sedikit di atas lutut itu semakin mempertontonkan sebagian paha mulus  Ami ketika duduk. Pak Johan sesekali melirik ke arah paha mulus tersebut  ketika sedang berbicara.
“Begini  Ami…konsorsium pengusaha dari asia afrika akan datang. Mereka adalah  calon investor bank kita. Seperti yang telah kau ketahui bank kita  mengalami goncangan karena isu kenaikan dolar. Banyak nasabah yang  melakukan rush. Oleh sebab itu ini adalah kesempatan untuk menstabilkan  kondisi bank kita”
“Baik Pak nanti akan saya paparkan mengenai bank kita serta peluang-peluang yang ada….” Sahut Ami.
Setelah  briefing selama 15 menit Ami keluar dari ruangan Pak Johan. Dalam hati  Ami berkata ternyata boss-nya agak mata keranjang juga.
Tepat  pukul 9 tamu dari konsorsium pengusaha asia afrika datang. Mereka ada 4  orang. Dua orang jelas dari afrika karena kulit hitam legamnya  sedangkan dua orang lagi dari timur tengah dan India. Mereka diterima  langsung oleh pak Johan dan diajak masuk ke dalam ruang meeting. Sekitar  5 menit kemudian Ami datang ke ruangan tersebut dan pak Johan  memperkenalkan merakan kepadanya.
“Well  my fellows this is Ami my gorgeous PR of this company”……demikian pak  Johan berkata yang lansung di sambut dengan senyum oleh para tamunya.
“Asamoah…glad to see you” kata seseorang yang berasal dari Afrika.
“Glad to see you too Mr. Asamoh” jawab Ami.
Demikian  pula 3 orang yang lain masing-masing memperkenalkan diri pada Ami.  Mereka adalah Geremi seorang Afrika pula, Jabeer dari Timur Tengah,  serta Maher dari India. Asmoah dan Geremi berusia sama yakni 40 tahun  sedangkan Jabeer dan Maher masing-masing 37 dan 35 tahun. Keempatnya  memiliki postur tubuh tinggi, tidak kurang dari 170 cm.
Selanjutnya  acara presentasi di mulai. Ami sedikit canggung membawakan presentasi  dalam bahasa inggris karena baru pertama kali dia membawakannya. Tetapi  kecanggungannya itu semakin mempercantik wajahnya yang bersemu merah  ketika dia sedikit kesulitan untuk mencari suatu kata yang dipandang  tepat untuk dia ucapkan dan mudah dipahami oleh para tamunya. Untunglah  Pak Johan yang fasih berbahasa inggris itu banyak membantu untuk  menjelaskan hal-hal yang dipandang perlu untuk dibuat detail sehingga  para tamu benar-benar memahami apa yang dimaksud oleh Ami. Setelah  presentasi selama 30 menit kemudian dilanjutkan diskusi hingga acara  makan siang di bank tersebut. Setelah acara makan siang itu pertemuan  direncanakan untuk dilanjutkan pada sore hari setelah konsorsium itu  mengadakan pembicaraan tersendiri.
Waktu  telah menunjukkan 4 sore. Hari ini Ami beserta Pak Johan dan tamunya  akan ke puncak untuk mendapatkan keputusan para investor. Di puncak  mereka akan mengadakan meeting di villa milik Hendarso seorang usahawan  perkebunan. Hendarso yang berusia 42 tahun itu adalah teman dekat Johan.  Meski usianya sudah menuju setengah abad tetapi penampilannya masih  mengikuti trend anak muda termasuk menggunakan satu tindik di  telinganya. Badannyapun masih kelihatan kekar. Tingginya sekitar 168 cm  satu senti di bawah Pak Johan. Johan telah memberitahunya kalo dia akan  ke villanya bersama tamunya.
Pukul  6:30 petang mereka sampai di Villa dan disambut oleh Hendarso. Ami  memberi tahu mertuanya kalau dia akan pulang malam karena urusan kantor.  Setelah beristirahat sejenak pembicaraan langsung mengarah ke persoalan  semula. Konsorsium menyetujui untuk melakukan investasi di bank tempat  Ami bekerja. Pak Johan sungguh gembira mendengar hal ini. Kemudian dia  berkata pelan kepada Ami kalo posisinya akan dipromosikan menjadi  Asisten Manager. Tentu saja Ami sangat senang mendengar hal ini.  Selanjutnya Asamoah mendekati Pak Johan sambil berbisik sesuatu.  Terlihat kening Pak Johan berkerut tetapi kemudian, setelah memberikan  kedipan mata kepada Hendarso, dengan tersenyum dia mendekati Ami.
“Ehm…. Begini Ami untuk merayakan kesuksesan ini kita akan mengadakan pesta”
“Pesta apa pak” tanya Ami…..
Belum  menjawab pertanyaan Ami, Pak Hendarso bangkit dari tempat duduknya dan  segera mendekati Ami yang berdiri di dekat Pak Johan. Serta merta Pak  Hendarso memeluk Ami dari belakang yang lansung membuatnya kaget  setengah mati.
“Aaadd……ada apa ini pak?”
Suara  Ami bergetar, menandakan ada ketegangan dalam batinnya. Secara reflek  dia melepaskan diri dari pelukan Pak Hendarso. Pak Johan menjawab
“Tidak ada apa-apa Ami….” Sambil tersenyum Pak Johan melanjutkan perkataannya
“Kami hanya ingin berpesta denganmu”
“Iya kami ingin menikmatimu” timpal Pak Hendarso dengan cepat
“Aapp…Apa maksudnya?” Ami masih bertanya dengan suara bergetar
“Ehmm…maksudnya…Lets do what you want guys..” Sorak Pak Hendarso
“Lets play friends, lets enjoy her nice body” jawab Geremi segera.
Keempat pria besar tersebut berjalan mendekati Ami yang kelihatan ketakutan.
“Tolong pak,….apa maksudnya semua ini?” Suara Ami semakin bergetar.
“Lets play honey I want fuck your pussy” Geremi berkata sambil memegang dagu Ami.
Tiba-tiba  terdengar suara “Plak”. Rupanya Ami menampar Geremi yang bersikap  kurang ajar kepadanya. Sejenak Geremi terkejut dengan tamparan Ami.  Namun hanya dalam hitungan detik kemudian dia langsung mendekap ami dan  mendorongnya ke sofa. Ami yang tidak siap tersebut terjatuh di sofa dan  Geremi langsung menindihnya.
“Aaaa……tttooollooong” jerit Ami.
Geremi  berusaha untuk mencium Ami. Tangan kirinyanya menjambak rambut Ami dari  belakang agar tidak dapat menoleh ke kanan dan ke kiri berusaha  menghindar ciumannya. Tangan kanan Geremi pun tidak kalah garangnya  meremas buah dada Ami berukuran 34B itu dengan kasar.
“Ttooollong……tolong saya pak Johan” Jerit Ami.
Pak  Johan hanya terlihat menyeringai. Tatapan matanyapun mulai memerah  menandakan unsur birahi mulai menyelimuti dirinya. Apalagi melihat Ami  yang meronta-ronta dalam dekapan Geremi sehingga rok merahnya tersingkap  dan memperlihatkan paha mulusnya. Celana dalamnya yang berwarna ungu  itupun sesekali terlihat dalam rontaannya dalam usaha melepaskan diri  dari tindihan Geremi. Meskipun Geremi berbadan besar tetapi dia merasa  kesulitan untuk menjinakkan Ami.
“Hold her hands guys…” serunya.
Dengan  cepat Asamoah dendekati sofa dan memegang kedua tangan Ami dan menahan  di atas kepalanya sehingga Ami tidak bisa lagi untuk berusaha mendorong  tubuh Geremi yang menggumulinya. Tanpa disuruh Jabeer dan Maher membantu  memegang kaki Ami sehingga sekarang Ami-pun tidak bisa untuk berusaha  menendang. Posisi Ami dibuat terlentang di atas sofa, hanya sedikit  bergesar ke kanan dan kiri-lah yang ia bisa lakukan. Dengan kedua  tangannya Geremi menahan kepala Ami dan mencium bibir sensualnya dengan  kasar.
“MMMmmhhhhhhhh……….”
Ami  tidak bisa berteriak. Suaranya seperti orang bergumam. Sejenak Geremi  melepaskan ciumannya. Kesempatan ini digunakan Ami untuk berteriak
“Baaaanggggssaaatttttthhhmmmmmm”….
Suaranya  kembali tertahan ketika Geremi kembali melumat bibirnya. Lidah Geremi  bermain-main di dalam ronga mulut Ami. Ami mulai terlihat menangis  karena merasa tidak berdaya. Air matanya meleleh membasahi pipinya yang  mulus. Tiba-tiba Geremi bangkit dari tubuh Ami, sedangkan tiga orang  temannya masih tetap memegangi kaki dan tangan Ami dengan kuat. Pak  Hendarso yang sedari tadi menonton berjalan mendekati sofa. Ditangannya  tertenteng sebuah handycam. Rupanya dia berminat untuk merekan adegan  pemerkosaan itu. Setelah meng”on”kan handycam-nya dia mulai merekam  keadaan Ami yang terlentang sambil dipegangi tangan dan kakinya.
“Pak Hendar….ttoolong lepaskan saya” Ami menghiba dan menangis.
Pak  Hendarso tidak menjawab. Dia masih asik terus merekam gambar Ami mulai  meng-closeup wajahnya, bagian dadanya, kakinya bahkan berusaha untuk  merekam bagian dalam rok Ami yang tersingkap ke atas. Di bagian layar  monitor itu nampak jelas celana dalam Ami yang berwarna ungu.
“Pak Johan…tolong saya pak, jangan lakukan ini pada saya” Ami terus menghiba.
Pak Johan hanya terus menyeringai menonton adegan Ami direkam.
cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas
SCENE 2
Geremi  yang tadi bangkit dari tubuh Ami telah melepas baju bagian atasnya.  Kelihatan sekali tubuh kekarnya, mirip dengan petinju Mike Tyson.  Handycam diarahkan ke Geremi yang kembali mendekati tubuh Ami. Kedua  tangan Geremi menuju ke arah bagian atas baju putih yang dikenakan Ami.  Amipun mulai panik.
“Jjjaangaannnn……nnoooooo” jeritnya.
Tiba-tiba  terdengar “Sssshhreeekkkkk” suara kain robek. Geremi membetot baju Ami  yang menyebabkan kancing-kancingnya terlontar entah kemana. Nampak  bagian dada Ami dengan BH warna hitam yang ia kenakan. Ami semakin  menjerit-jerit panik. Hatinya semakin ciut manakala terbayang bahwa  tubuhnya akan dijadikan piala bergilir oleh 4 orang asing dan 2 orang  pribumi. Hendarso yang sedari tadi merekam gambar mengarahkan lensanya  ke bagian dada Ami. Tak lama kemudian BH itupun telah putus ditarik oleh  Geremi. Kedua tangan Geremi dengan kasar meremas buah dada Ami.
“Aaaddduhhhhh……..tttttttt”
“Jaaannggaaannnnn..”
“Noooo ….please” Ami berteriak memaki sambil menangis.
Namun  kesemua 6 orang yang ada di ruangan itu hanya tertawa. Meski ukurannya  hanya 34B tetapi Geremi dapat merasakan kekenyalan dua gunung kembar  itu. Dia terus meremas dan memilin puting payudara Ami tanpa  menghiraukan tangisan Ami. Kemudian Geremi juga menyedot-nyedot kedua  susu Ami yang berwarna putih mulus itu. Setelah puas memainkan payudara  Ami, Geremi bangkit lagi dan melepas celana panjang berikut celana dalam  yang ia kenakan. Nampak penis pria negro itu yang sudah menegang.  Ukurannya luar biasa dibandingkan milik kebanyakan pria pribumi. Melihat  Geremi telanjang Ami menjerit
“Aaaaaaaaaa……tidaaaakkkkkk……nooooooooo please”
Tanpa banyak buang waktu Geremi mencari belahan rok Ami.
“Ssrreeeeetttt” maka sobeklah rok yang Ami kenakan.
“Bangsaaatt……..jangan lakukan itu padaku” jerit Ami.
Kemudian celana dalam warna ungu itupun telah robek ditarik paksa oleh Geremi.
“Jaaangaaannnnnnnnnnnnnnnn…ttttooooolllongggggggg”
Kini  tubuh Ami bagian pinggang ke bawah tanpa sehelai benangpun. Hanya baju  putih serta official cap warna merah yang ia kenakan. Itupun kondisinya  telah terbuka berantakan memperlihatkan dua gunung kembarnya yang  mungil.
“Aaggghhrrrrrrr….” Tiba-tiba Ami menjerit.
Rupanya  Geremi telah mengoral vagina Ami yang terbuka. Kaki Ami dibuat  mengangkang sehingga Geremi semakin leluasa mempermainkan vagina Ami.  Ami terus menangis dan merasa sangat malu karena bagian-bagin tubuhnya  yang selama ini dia rahasiakan telah terbuka dengan jelas dan dipelototi  oleh 5 orang lainnya yang sedari tadi memperhatikan apa yang dilakukan  oleh Geremi. Nafsu birahi semakin membelenggu mereka.
Selama  5 menit Geremi mengoral vagina Ami. Kemudian dia bangkit dan  memposisikan dirinya tepat dihadapan Ami yang terlentang tak berdaya.  Penisnya sungguh besar. Ukuran dan warnanya yang hitam membuat Ami  merasa sangat ketakutan.
“Now lets fuck your nice pussy dear…….” Geremi berkata.
“Nnnooooo….please don’t do that…..” Ami menghiba lagi.
Tiba-tiba terdengar lolongan Ami yang menyayat
“Aaaaggggggghhhhhhhhrrrrrrrrr…….aaaaaaaaaaaaaaaaaa aaa”
Tanpa  basa basi Geremi memasukkan penisnya yang besar ke dalam vagina Ami.  Ukurannya yang super itu membuat dia kesulitan untuk melewati rongga  kenikmatan Ami. Meski baru bagian kepala penis saja yang masuk namun  terlihat sekali wajah Ami yang kesakitan. Bagi Ami belum pernah benda  sebesar milik pria negro yang sedang memperkosanya itu masuk ke dalam  liang kewanitaannya. Milik suaminya tidaklah sebesar ukuran pria negro  itu. Geremi terlihat tersenyum nikmat. Baginya wanita asia seperti Ami  dengan tingginya hanya 156 cm seolah-olah bersenggama dengan gadis  perawan. Geremi terus memajukan penisnya. Tiap gerakan masuk ke dalam  vaginanya terdengarlah jeritan Ami yang kesakitan. Ketika setengah penis  sudah masuk nampak darah mengalir keluar. Jelas bukan darah perawan  karena Ami sudah punya seorang anak. Rupanya ukuran vaginanya yang  sempit menorehkan luka di liang senggamanya akibat pemaksaan yang  dilakukan oleh Geremi. Darah menetes membasahi sofa. Pak Hendarso terus  merekam kejadian itu dan tak lupa meng-closeup darah yang menetes dari  vagina Ami.
Ami  merasakan perih yang luar biasa pada vaginanya. Dia tahu kalo pasti ada  yang luka disana. Nyeri luar biasa juga ia rasakan. Ami hanya mengigit  bibir bawahnya ketika pelan tetapi pasti penis Geremi menerobos  vaginanya. Setelah setengah penisnya masuk tiba-tiba Geremi dengan kasar  mendorong tubuhnya sehingga seluruh penisnya masuk dalam liang  kewanitaan Ami.
“Aadddduuuhhhhhhhhhhh…..aaaaaagggghhhhrrrrrrrrr”  Ami melolong lebih keras dari sebelumnya. Vaginanya terasa robek dengan  kekasaran Geremi. Kini Geremi memompa penisnya ke luar masuk liang  senggama Ami. Setiap gerakan maju mundur dibarengi dengan  jeritan-jeritan kesakitan Ami yang terdengar sungguh memelas. Tetapi  bagi ke 6 orang yang ada di ruangan itu suara jeritan kesakitan Ami  semakin meningkatkan gairah birahi mereka. Semakin tidak sabar pula  mereka menanti giliran untuk menikmati tubuh sekal Ami.
Sepuluh  menit kemudian terlihat tanda-tanda Geremi akan mencapai klimaks.  Geremi semakin brutal memaju mundurkan penisnya sampai nampak tubuh Ami  yang tersodok-sodok. Semakin terdengar pilu jeritan kesakitan Ami.  Akhirnya tuntaslah sudah. Geremi menekan tubuhnya sampai dirasakannya  mentok dalam liang kewanitaan Ami. Nampak cairan putih dan merah jambu  keluar dari vagina Ami. Sperma yang bercampur darah itupun turut  membasahi sofa. Satu menit kemudian Geremi bangkit dari atas tubuh Ami.  Dipandangnya wajah Ami yang basah oleh air mata dengan senyuman  kepuasan.
“Very delicious pussy…so tight….I’ve gotten to heaven” demikian kata Geremi.
Dua  orang yang memegang kaki Ami, yakni Jabeer dan Maher tersenyum  mendengarnya. Nampak jakun Maher bergerak-gerak menandakan birahinya  sudah mulai memuncak. Geremi bangkit meninggalkan sofa dan duduk di  kursi lain dekat dengan Pak Johan yang sedari tadi sambil merokok  mengikuti proses perkosaan atas diri Ami. Maher yang sudah bersiap-siap  menggantikan Geremi untuk memperkosa Ami tiba-tiba dihalangi oleh Pak  hendarso
“Wait wait wait wait………..”
“I  want to close up her pussy now” demikian kata Pak Hendarso sambil  mengarahkan handycamnya ke vagina Ami yang terbuka lebar. Nampak disana  ada semacam robekan mengarah ke anus Ami. Rupanya robekan daging itulah  yang mengeluarkan darah akibat besarnya ukuran penis Geremi. Setelah  merekam selama satu menit pak Hendarso mempersilakan Maher untuk  memenuhi hasrat mengerjai tubuh Ami. Ami berusaha meronta lagi tetapi  rasa nyeri dan perih di vaginanya menyebabkan usahanya sia-sia. Maher  yang telah telanjang bulat itu segara mengarahkan penisnya ke vagina  Ami.
“Aadduuuhhhhh……ssssaaaaakkkkiiitttttttttt” jerit Ami.
Penis  pria India itu memang tidak sebesar milik Geremi, tetapi ukurannya  tetap lebih besar daripada kebanyakan pria pribumi. Jelas luka pertama  akibat pemaksaan yang dilakukan oleh Geremi itulah yang membuat  sodokan-sodokan Maher semakin membuat Ami menderita. Ami kini hanya bisa  mengluarkan lenguhan-lenguhan yang terdengar erotis bagi para  pemerkosanya.
Dua  pria temannya, Asamoah dan Jaber, tidak sabar lagi menanti giliran.  Mereka melepaskan pegangannya terhadap tubuh Ami dan menelanjangi diri  mereka sendiri.
“Lets play 4P man…..” Asamoah berkata.
Maher  yang sedang asik memompa tubuhnya di atas tubuh Ami paham atas  keinginan teman-temannya. Dia segera membuat gerakan menjadi posisi  duduk di atas sofa sedangkan Ami berada di atas tubuhnya. Maher memompa  dari bawah. Jaber berjalan ke arah belakang sofa dan menarik kepala Ami  hingga dagunya tepat di atas sandaran kursi sofa. Jaber mengarahkan  penisnya yang juga berukuran besar, khas orang Timur Tengah” ke mulut  Ami. Ami berusaha mengelak meski Jaber terus menempelkan kepala penisnya  pada bibir sensualnya dan berusaha mendorongnya masuk. Tiba-tiba dari  belakang terasa ada benda tumpul yang menempel di duburnya. Serta merta  Ami menoleh dan melihat Asamoah berada di belakangnya sambil memegangi  penisnya yang sama besar dengan milik Geremi ke arah anusnya. Ami  terlihat panik dan sangat ketakutan.
“Noooooo…..please don’t do that”……..
“Pak Johan tolong saya pak Johan. Saya tidak mau disodomi”….
Ami terus berusaha meronta.
Tetapi  Maher yang ada dibawahnya terus menahan tubuhnya agar tidak bisa  bangkit. Posisi Ami yang agak menjorok ke depan membuat nampak semakin  menggairahkan. Pak Johan yang sedari tadi menonton bergegas beranjak  dari duduknya dan menuju ke arah sofa. Ami berharap Pak Johan  menolongnya. Tetapi harapan Ami hanyalah tinggal harapan. Pak Johan  malah membantu Asamoah yang akan melakukan sodomi atas tubuh Ami dengan  cara membuka bongkahan pantat Ami sehingga lubang anusnya pun semakin  terlihat jelas. Ami berusaha keras bangkit dengan kedua tangannya yang  bebas. Gerakan rontaan itu membuat susah Asamoah mengarahkan penisnya  dengan tepat ke arah lubang dubur Ami. Jabeer segera berinisiatif  menahan kedua tangan Ami di atas sandaran sofa sehingga seluruh tubuh  Ami kini ditopang oleh Maher yang ada di bawahnya. Di bawah Maher  merasakan lembutnya buah dada Ami yang kenyal. Kini belahan pantat Ami  yang terbuka lebar oleh kedua tangan Pak Johan siap ditembus oleh penis  besar Asamoah.
“Jangaaannn…..jangaannn…… di situ….lepaskan saya Pak Johan”
“Noooo…please….don’t fuck my ass pleaazzzeeeeee…” Ami merintih.
Asamoah  tidak peduli dengan rintihan Ami. Setelah melumasi penisnya dengan baby  oil Asamoah siap melakukan penetrasi ke dubur Ami.
“heegghhhhh……aaaagggggggghhhhhrrrrrrrrrrr…aaaaaaaa aaddduuuuuhhhhhhhhhhh……”
“Saakiitttttttttttttttttttttttttttttttttttttt…………… ..’
Ami  menjerit melolong ketika dengan kasar Asamoah memasukkan penis  berukuran besar miliknya ke dalam duburnya. Pak Hendarso merekam adegan  sodomi itu. Terlihat jelas bagaimana lubang dubur Ami melesak masuk  akibat paksaan penetrasi penis Asamoah. Asamoah terus memasukkan  penisnya sampai seluruhnya amblas ke dalam dubur Ami. Ami terus melolong  sampai mengeluarkan suara yang terdengar mengerikan dan menyayat. Hari  ini seorang pria negro bernama Asamoah telah memperawani lubang  duburnya. Sakitnya luar biasa. Jauh lebih sakit dibandingkan malam  pertama dia menyerahkan mahkotanya pada suaminya. Duburnya pun terasa  penuh seolah-olah ingin buang air besar. Kini dua rasa perih dan nyeri  menyerang vagina dan duburnya. Saat Ami melolong kesempatan tersebut  digunakan oleh Jabeer untuk memasukkan penisnya ke dalam mulut Ami. Kini  ketiga lubang tubuh Ami sedang dinikmati oleh 3 pria asing. Asamoah  melakukan sodokan-sodokan dengan keras dari arah belakang. Demikian pula  Maher dari arah bawah bergantian dengan Asamoah melakukan sodokan. Ami  merasakan lubang anusnya robek dan memang ada lelehan darah yang keluar  dari duburnya. Namun Ami tidak bisa berteriak keras lagi karena sumbatan  penis Jabeer di mulutnya. Ketiganya memompa bersama-sama.
“Hheemmmm…hheemmmmm…heeemmmmm” hanya itulah yang terdengar dari teriakan Ami.
Sekitar  20 menit pemerkosaan 4P itu berlangsung. Jabeer terlebih dahulu klimaks  dan menumpahkan seluruh cairan kental miliknya dalam mulut Ami. Ami  tidak bisa memuntahkan sperma yang ada dalam mulutnya. Satu-satu jalan  untuk mengurangi rasi asin dan getir cairan birahi Jabeer adalah dengan  menelannya dan itulah yang dilakukan olehnya. Tak lama kemudian Jabeer  menarik penisnya keluar dari mulut Ami. Sisa-sisa sperma dalam mulut Ami  mengalir keluar dari sela-sela bibir sensualnya. Kini terdengar suara  erangan Ami yang sedikit lebih keras karena mulutnya telah terbebas dari  sumbatan penis Jabeer
“Adduhhhh…aadduhhhhh..aaakkkhhhhh……….sssaaakiitttt ”
Asamoah  dan Maher masih terus memompa dan semakin cepat. Keduanya klimaks  bersamaan ditandai dengan lenguhan kenikmatan kedua pria tersebut.  Asamoah segera mencabut penisnya dari rongga dubur Ami. Darah masih  terlihat pada batang penis Asamoah. Maher pun telah loyo di bawah tubuh  Ami. Maher segera menggulingkan tubuh Ami ke sofa dan bangkit dari sofa.
“Ka..kaa…liaann semuaaa….baaanggsaatt’’
Ami  memaki dengan pelan dan lirih. Tubuhnya telah tidak berdaya. Kini dalam  tubuhnya telah mengalir benih nista yang dimasukkan secara paksa oleh  Geremi dan Maher. Ami merasa noda telah meyelimuti hidupnya.
cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas
SCENE 3
Kini giliran Pak Hendarso dan Johan ambil jatah. Keduanya sepakat akan melakukan permainan 3P.
“Ayo Ami berikan kami kenikmatan tubuhmu yang indah itu” seringai Pak Hendarso.
“Benar saya ingin merasakan hangatnya lubang mataharimu sayang…” Pak Johan menimpali.
Kini gantian Geremi yang akan mengabadikan pemerkosaan yang akan dilakukan oleh Pak Johan dan Hendarso.
“Tidaakkk…..jangan  lagi…..kasihani saya pak….” Tangis Ami semakin keras lagi sambil  menyilangkan kedua tangannya untuk menutupi payudaranya yang terbuka.
Namun kedua bandot tua itu tidak peduli dengan ketakutan Ami. Semakin takut semakin tinggi pula hasrat seksual kedua orang itu.
Pak  Hendarso segera mencengkeram tangan Ami dan membalik tubuhnya hingga  tengkurap. Official cap merah Ami beserta blouse putih yang dikenakannya  ia lucuti sehingga kini Ami benar-benar telah telanjang bulat. Kedua  tangan Ami ditahannya sehingga tubuhnya tidak bisa lagi bergerak  leluasa. Pak Johan melihat punggung Ami yang mulus serta bongkahan  pantat yang menggairahkan. Dia mengambil posisi di atas paha Ami bagian  belakang. Kemudian tangan kirinya membuka lubang anus Ami sedangkan  tangan kanannya mengarahkan penisnya ke lubang matahari itu.
“Ttiiiiddaakkkkkk…..janganaan laaaggiii dii situuuuuuuuu”
“Ampun pak Johan…..sakit sekali……”
“Dubur Ami perih dan panas pak Johan….jangan disitu lagi”
“Saya mohon pak Johan”….Ami terus menghiba.
Namun  orang yang namanya Johan ini tidak mau ambil pusing dengan rintihan  memelas Ami. Dia tetap mengarahkan batang penisnya ke dubur Ami dan…
“Aaggghhhhhhhh…jjaaangggaaaaaannnnnnnnnnn……” Ami kembali melolong.
Kini  Pak Johan telah memompa duburnya dengan cepat dan kasar. Ternyata orang  ini adalah maniak seks diluar tampangnya yang kebapakan. Pak Hendarso  kini melepas pegangannya dan membiarkan Pak Johan sendirian menggumuli  tubuh Ami yang tengkurap. Tangan kanan Pak Johan pun ambil bagian  meremas buah dada Ami. Ami merintih-rintih kesakitan ketika duburnya  dengan kasar disodomi oleh atasannya. Sekitar 7 menit Pak Johan telah  mencapai klimaks dan tidak lama kemudian dia bangkit dari tubuh Ami yang  tengkurap lemas. Pak Hendarso menggantikan posisinya siap melakukan  sodomi juga.
“Agggahhhhhhh…..banggssaaaaatttttttttt” Ami menjerit lagi.
Sudah  tiga orang melakukan sodomi padanya tetapi rasa sakit itu tidak  berkurang juga. Malah semakin menjadi-jadi meski ukuran penis kedua  orang terakhir yang memperkosanya berukuran lebih kecil dari milik  Asamoah. Sekitar 10 menit Pak Hendarso memperkosa liang anus Ami.  Tanda-tanda ejakulasi sudah nampak ketika Pak Hendarso semakin cepat  memompa dubur Ami. Ami semakin merasakan perih di duburnya. Pak Hendarso  melenguh keras ketika cairan nistanya keluar membasahi rongga dubur  Ami. Ami merasakan anusnya bertambah perih karena sperma yang membasahi  robekan luka di duburnya.
Waktu  telah menunjukkan pukul 11:30 malam. Kini kelima pemerkosa Ami bersiap  mengantarkan Ami pulang. Saat itu Ami sudah tidak kuat bangkit. Rasa  nyeri dan perih di vagina dan anus yang dirasakannnya membuatnya tidak  mampu berdiri. Geremi menggendong Ami sampai ke dalam mobil van yang  mereka gunakan. Baju Ami yang robekpun telah mereka ganti dengan kaos  besar ukuran XXL sehingga ujung bagian bawahnya sampai setengah paha  Ami. Dengan demikian meski tidak mengenakan celana dalam tidak akan ada  seorangpun yang tahu. Dalam perjalanan pulang Ami didudukkan di belakang  di apit oleh Jabeer dan Maheer sedangkan Asamoah berada di kursi depan  bersama Pak Johan yang menyetir mobil. Geremi duduk di tengah. Selama  perjalanan Geremi mengisengi Ami dengan memasukkan dildo zhucini (buah  mirip mentimum yang ukurannya cukup besar) yang dia ambil dari kulkas  saat masih berada di villa milik Hendarso. Ami sudah tidak mampu  berteriak, matanya kelihatan sembab dan luyu. Hanya erangan lirih yang  terdengar ketikan dua buah zhucini dimasukkan kedalam vagina dan  anusnya. Meski sudah tidak ada darah lagi yang menetes dari dua lubang  kenikmatan itu tetap saja rasa perih dan panas dirasakan oleh Ami akibat  luka lecet pemerkosaan di villa sebelumnya.
Setelah  sampai Pak Johan memasukkan mobilnya ke pelataran rumah Ami agar tidak  dicurigai orang. Dengan mengambil kunci rumah dari tas Ami pak Johan  membuka pintu dan meminta Geremi membawa Ami masuk ke dalam. Geremi  merebahkan Ami di sofa tamu dan segera ke luar menuju van. Pak Johan  berjalan mendekati Ami dan berkata
“Pastikan hanya kita yang tahu atau rekaman gambar itu akan beredar ke mana-mana”
Ami  hanya diam tidak mampu berkata. Setelah Pak Johan menutup pintu dan  terdengar suara mobil yang meninggalkan pelataran Ami hanya bisa  menyesali nasibnya sebagai korban pemerkosaan bergiliran. Air matanya  terus meleleh membasahi pipinya yang mulus. Pandangannya setengah  kosong. Pikirannya menerawang kepada suami dan anaknya. Pasti bahwa  tidak kurang dari seminggu setelah pemerkosaan bergiliran ini belum  tentu dia akan sanggup memberikan kehangatan pada suaminya. Luka di alat  vitalnya tentu membutuhkan waktu lama untuk sembuh terlebih lagi trauma  yang dialaminya. Ami terus menerawang ke arah langit-langit rumah.  Membayangkan masa depannya. Membayangkan noda di tubuhnya.  Membayangkan………………………
SCENE 4: EPISODE TRAUMA
Sudah  hampir 2 bulan lebih semenjak kejadian Nurrahmi digilir oleh 3 orang  pria asing dan 3 orang pria pribumi wanita cantik semampai bertubuh  sintal dan berkulit sangat mulus itu tidak dapat melupakan malam jahanam  yang telah merenggut kehormatannya dan menorehkan noda yang mengalir  dalam tubuhnya. Setiap malam kejadian itu menghantui mimpi buruknya  seakan-akan rasa sakit di tubuhnya terlebih lagi hatinya masih terus ia  rasakan. Masih terekam dalam ingatannya bagaimana pada malam jahanam itu  tubuh mulusnya di bolak balik seperti sebuah boneka mainan untuk  dinikmati secara brutal oleh 6 orang pemerkosa.
Meski  kejadian itu telah berlalu, kini setiap suaminya Kamal meminta kepada  dirinya untuk melayani hasrat birahinya seketika itu juga Nurrahmi  kehilangan gairah seksualnya. Tiap kali Kamal meminta untuk melakukan  hubungan seks suami istri seketika itu pula rasa ketakutan yang amat  sangat melanda jiwa Nurrahmi. Sungguh Nurrahmi tidak ingin untuk  mengecewakan Kamal suaminya. Namun, semenjak tubuhnya dijadikan  bulan-bulanan oleh para lelaki jahanam itu kini seluruh organ seksual  Nurrahmi seolah-olah mengalami frigiditas. Rasa ketakutan yang amat  sangat untuk melakukan hubungan seks kini melanda wanita cantik bertubuh  sintal itu.
Sejak  Kamal pulang dari kota Banda belum sekalipun dia menikmati tubuh sintal  istrinya yang mulus dan menggiurkan itu. Bahkan istrinya itupun selalu  menghindar apabila Kamal berhasrat untuk mencium bibirnya yang sensual.  Sebenarnya Kamal dapat merasakan perubahan itu. Tetapi Nurrahmi  menyimpan rapat-rapat aib yang telah merusak kehormatannya itu. Dua  minggu pertama setelah dirinya diperkosa habis-habisan oleh 6 pria  durjana itu Nurrahmi mengalami pendarahan pada alat kelaminnya. Demikian  pula pada anusnya yang membenjol akibat disetubuhi paksa dengan cara  anal seks. Oleh sebab itu pula Nurrahmi harus selalu menggunakan softex  karena pendarahan sehingga seolah-olah dirinya sedang menstruasi. Untuk  berjalanpun Nurrahmi merasakan sakit dan perih yang menyengat di alat  kelaminnya maupun duburnya. Dengan demikian hal itu dapat menjadikan  alasan bagi Kamal untuk tidak dulu menikmati tubuhnya.
Kini  telah sebulan lebih Nurrahmi tidak mengenakan softex lagi. Dan Kamalpun  tahu hal itu. Malam ini libido pria itu terasa naik. Waktu telah  menunjukkan pukul 11 malam. Besok hari Sabtu dia harus berangkat ke  Manado untuk urusan bisnis selama tiga minggu. Malam ini dipandanginya  tubuh Nurrahmi yang sedang tidur memunggungi dirinya. Baju tidurnya yang  tipis itu tidak dapat menyembunyikan lekuk-lekuk tubuh Nurrahmi yang  sungguh indah. Pinggulnya yang sexy serta pantatnya yang membongkah  membulat membuat dirinya berhasrat sekali untuk kembali menikmati  kehangatan tubuh istrinya itu. Sesaat dipandangnya rok baju tidur  Nurrahmi yang sedikit tersingkap sehingga mempertontonkan sedikit  pahanya yang mulus. Kamal sungguh bangga dapat memiliki Nurrahmi.  Kawan-kawan bisnisnya sering mengatakan iri pada dirinya yang mempunyai  seorang istri secantik Nurrahmi. Bentuk tubuh istrinya itu memang  menggiurkan sehingga membuat banyak laki-laki sering berkhayal yang  tidak-tidak.
Kamal  tersadar bahwa dia baru saja berkhayal menerawang. Kini diusapnya betis  Nurrahmi yang sedang tidur. Kemudian usapan tangan laki-laki itu secara  perlahan naik ke paha istrinya. Dapat dirasakannya betapa mulus dan  halus kulit tubuh Nurrahmi. Kemudian dari balik rok bawah gaun tidur  Nurrahmi yang ukurannya hanya setengah paha saja tangan Kamal dengan  leluasa menyibak kain itu untuk menyusupkan tangannya hingga mencapai  bagian dada Nurrahmi. Diremasnya dengan perlahan sebelah payudara  Nurrahmi agar wanita itu menjadi terangsang. Kamal merasakan nafsu pada  dirinya telah semakin naik. Penisnya telah dirasakannya mencuat tegang.  Diciumnya tengkuk Nurrahmi sambil tangannya meremas perlahan buah dada  Nurrahmi yang berukuran 34B itu. Namun Nurrahmi tidak bergeming dari  tidurnya. Wanita itu seolah-olah tidak merasakan apa-apa. Kamal mengira  bahwa istrinya masih belum bangkit nafsu birahinya. Kini diarahkannya  tangan kanannya kearah pusar Nurrahmi dan diusap-usapnya wilayah itu.  Tidak berapa lama kemudian tangan Kamal berpindah ke pinggang bagian  belakang Nurrahmi dan kemudian menyusup di balik celana dalam Nurrahmi.  Kamal berusaha merangsang Nurrahmi dari balik pantat wanita itu guna  mencapai alat kelaminnya. Namun tiba-tiba saja
“Jangan mas……” Nurrahmi berkata dengan sambil bergegas memposisikan dirinya menjadi rebahan.
“Aku sedang letih sekali mas….aku takut membuatmu kecewa” Nurrahmi kembali berkata.
“Besok mas akan ke Manado tiga minggu sayang” Kamal berkata.
“Sudah dua bulan lebih engkau tidak mau melayaniku” Kamal berkata lanjut dengan sedikit bersungut.
Nurrahmi dapat melihat kekecewaan pada suaminya itu. Wanita itupun berkata
“Nanti setelah mas pulang dari Manado aku berjanji akan melayanimu sepenuh hati”
“Sepulang mas dari Manado nikmatilah tubuhku sepuas-puasmu mas, tetapi jangan sekarang”
“Senin  ini aku ditugaskan mengikuti training senior bank teller di bank cabang  Kelapa Gading. Aku letih menyiapkan semua keperluan training itu mas.  Mas mau mengerti khan…?” Nurrahmi menjawab kekecewaan Kamal.
“Kenapa tidak malam ini saja sayang. Mas sudah tidak tahan lagi nih….” Kamal berucap dengan nada berkeluh.
“Nanti mas akan kecewa karena aku belum sepenuh hati melayanimu…..” jawab Nurrahmi.
“Baiklah kalo begitu aku segera tidur saja, bangunkan aku pukul 5 pagi….” Kamal menjawab dengan nada sedikit kecewa.
Kemudian laki-laki itu mengambil bantal dan ditutupkan pada wajahnya agar dia cepat tertidur lelap.
Nurrahmi  menarik nafas dalam-dalam dan kemudian diposisikan kepalanya di atas  dada Kamal sambil tangan kirinya memeluk tubuh suaminya. Sungguh hati  Nurrahmi seperti tersayat karena ketidakmampuannya untuk memberikan  kehangatan tubuhnya pada Kamal suaminya. Tak terasa bintik air mata  mengalir keluar dari pelopak mata wanita cantik itu.
Sabtu pukul 5 tepat Nurrahmi membangunkan suaminya.
“Mas.. mas… bangun. sudah jam 5 nih…”
Kamal menggeliat sambil mengercipkan matanya.
Laki-laki  itu harus bersiap berangkat menuju bandara untuk penerbangan pukul 8  pagi ke Manado. Untuk menuju ke sana sarananya cukup mudah karena di  terminal Rawamangun, dekat dengan tempat di mana mereka mengontrak  rumah, menyediakan akses bis Damri jurusan Soekarna-Hatta. Dengan sekali  naik bajaj dari rumah kontrakan tidak lebih dari sepuluh menit dapat  mencapai terminal Rawa Mangun.
Sambil  menunggu Kamal mempersiapkan diri Nurrahmi menyiapkan kopi kesukaan  Kamal serta sarapan pagi. Hari Jum’at kemarin segala keperluan Kamal di  Manado telah dia siapkan. Tepat jam 6 pagi Kamal berangkat menuju  bandara Soekarno Hatta.
“Titi DJ mas……” Nurrahmi berkata.
“Ok. Hati-hati juga di rumah ya sayang….” Kamal berkata sambil mencium kening Nurrahmi.
Nurrahmi  melambaikan tangan dari balik pagar rumah ketika suaminya berangkat  dengan bajaj menuju terminal Rawa Mangun. Nurrahmi termenung sesaat.  Dirinya merasakan penyesalan yang mendalam karena tidak mampu memberikan  kehangatan tubuhnya pada Kamal sebelum suaminya berangkat ke Manado.  Tetapi apa boleh buat karena secara fisik dan psikis dirinya masih belum  mampu akibat trauma perkosaan itu.
Hari  senin Nurrahmi ditugaskan oleh bos barunya guna mengikuti training  senior bank teller di bank cabang Kelapa Gading. Setelah kejadian malam  jahanam yang menimpanya itu Nurrahmi mengajukan mutasi kerja dan  ditempatkan di cabang bank dekat Menteng. Nurrahmi tidak melaporkan  kasus pemerkosaan itu ke aparat kepolisian mengingat aib itu akan  menyebar ke mana-mana sehingga akan membuat dirinya dan keluarganya akan  menanggung malu. Nurrahmi juga tidak ingin lagi melihat wajah-wajah  para pemerkosanya sehingga pilihan yang terbaik adalah mengajukan mutasi  kerja.
Di  bank cabang Kepala Gading Nurrahmi akan mengikuti training selama 6  hari mulai senin sampai dengan sabtu. Nurrahmi mengikuti pelatihan itu  dengan seksama. Pada hari terakhir sebelum penutupan dirinya dipanggil  oleh direktur cabang yang bernama pak Indrajeed, seorang pria keturunan  India. Pria yang suka dipanggil Indra ini berpostur tinggi sekitar 185cm  dengan bobot 80 kg ini nampak sedikit tambun ciri khas bos-bos berusia  45 tahunan. Ukuran jari-jarinya besarnya dua kali ukuran pria pribumi  pada umumnya.
“Ami,  setelah acara penutupan nanti aku akan ajak kau menemui seseorang yang  akan menanamkan saham dalam pengembangan pembukaan teller baru di  Tangerang”
“Investor itu siapa pak?” Ami bertanya
“Seorang warga jepang, namanya Mr. Yamato” sahut Indrajeed.
“Kenapa musti saya yang diajak pak…” Ami kembali bertanya.
“Sebab dari seluruh partisipan peserta training engkaulah yang dinilai paling baik” jawab pak Indrajeed.
Ami  termenung sesaat. Hatinya sungguh senang karena dia ternyata adalah  yang terbaik dari semua peserta. Tetapi sebenarnya dia juga sedikit  enggan untuk pergi ke Tangerang. Namun karena ini adalah tugas maka dia  tidak boleh mengelak.
“Baiklah pak, jam berapa kita berangkat…?” tanya Ami.
“Jam 5 sore. Kita nyampe Tangerang sekitar jam setengah tujuh malam” jawab pak Indrajeed.
“Kita  tidak akan lama Ami, mungkin sekitar satu sampai dua jam pembicaraan  terus kita kembali ke Jakarta” Indrajeed menyambung perkataannya.
Tepat  pukul 5 sore pak Indrajeed dan Ami berangkat menuju ke Tangerang.  Perjalanan menempuh waktu sekitar 75 menit. Ketika akan sampai pada  tempat yang akan dituju, jalan yang dilalui ternyata masih berupa  makadam banyak ditumbuhi pepohonan dan nampak sekali jarang rumah  penduduk.
“Kita menuju kemana ini pak?” Ami bertanya dengan rasa khawatir
“Rumahnya  memang di tempat sunyi soalnya tempat tinggalnya bukan rumah biasa  melakinkan sebuah rumah walet, tahu kan?” timpal pak Indrajeed
“Rumah walet?” Ami menjawab dengan nada heran
“Itu  loh rumah yang digunakan untuk menarik burung walet. Bisnis air liur  burung walet bisa menghasilkan keuntungan yang luar biasa. Oleh sebab  itu rumah walet harus jauh dari kebisingan dan harus ada security agar  tidak terjadi pencurian. Nah tuh dia tempatnya” jawab Indrajeed.
Rumah itu sungguh besar. Ukurannya tidak kurang dari 2000 meter persegi. Tidak ada rumah penduduk di sekitarnya.
Ami  melihat sebuah bangunan yang mirip seperti sebuah benteng yang tinggi  sekali dengan banyak jendela berbentuk lingkaran di bagian atas. Tidak  banyak lampu yang menerangi bagian luar rumah walet itu sehingga keadaan  sekitarnya nampak temeram. Mobil mereka sampai di depan pintu gerbang  besar yang terbuat dari kayu kokoh. Pak Indrajeed membunyikan klakson  mobil tiga kali dan tak lama kemudian pintu gerbang itupun terbuka.  Mobil segera masuk ke dalam. Tak lama kemudian pak Indrajeed dan  Nurrahmi turun dari mobil.
“Yamato san akan segera datang pak” Lelaki yang baru membuka pintu gerbang itu berucap.
Ami  memandang laki-laki itu seperti seorang preman. Pria bertubuh gempal  itu mungkin adalah semacam security yang telah dijelaskan oleh pak Indra  sebelumnya.
“Baiklah kalo begitu aku menunggu di dalam saja” jawab pak Indrajeed.
Bergegas  pak Indrajeed dan Nurrahmi berjalan masuk ke ruang dalam. Ternyata  ruang masuk ke dalam harus melewati dua buah pintu yang masing-masing  dijaga dua orang pria bertubuh gempal. Ami merasa sungguh aneh dengan  keadaan itu. Terlebih lagi tatapan setiap mata lelaki penjaga pintu itu  tak henti-hentinya memelototi tubuhnya seolah-olah hendak menelanjangi  dirinya yang pada saat itu menggunakan official cap bank berwarna merah  dengan rok sedikit di atas lutut. Memang Nurrahmi sungguh cantik bila  mengenakan seragam official bank tempat kerjanya. Setelah sampai di  ruangan dalam keadaan cukup nyaman. Ada sofa tamu tanpa senderan tertata  mengelilingi sebuah meja kayu di tengah serta full AC. Nuansa ruangan  itu memang menunjukkan sedikit ciri khas Jepang. Sepuluh menit kemudian  datang seseorang membuka pintu ruangan itu. Nampaklah tubuh tambun  seorang bermata sipit. Tubuhnya nampak lebih tambun dan sedikit lebih  pendek dari tubuh Indra, sekitar 170 cm.
“Ha…..Indera san, o genki desu ka…..” pria jepang itu berkata
“Yamato san, hai watashi wa genki desu…” jawab pak Indrajeed yang sedikit tahu bahasa jepun itu.
“Ano…Yamato san, onanohito wa Nurrahmi desu” lanjut Indrajeed
“Eto….kirei desu ne….” pria jepang itu berkata dengan tersenyum sambil menjulurkan tangan.
“Saya Nurrahmi…panggil saya Ami saja” Nurrahmi berkata sambil menjabat tangan Yamato san.
“Bahasa saya tidak pandai….tahu sedikit saja….” tukas Yamato san.
“Oke sirakan duduk saja..” Yamato san kembali berkata.
Kemudian ketiga orang tersebut mengambil posisi duduk di sofa tanpa sandaran itu.
“Di  sini semuanya seruf serfis…minum ada di sana sirakan ambil sendiri,  Indera san are wa mizu desu” Yamato berkata sambil menunjuk ke sudut  ruangan yang nampak ada beragam minuman serta nampak pula sebuah  refrigerator ukuran sedang.
“Hai, arigato gozaimasu desu…” jawab pak Indra.
“Yamato  san, kedatangan kami untuk memenuhi undangan anda mengenai rencana  pengembangan teller baru bank kami di wilayah Tangerang” Indrajeed  kembali berkata.
“Begini Indera san saya setuju usuran investasi pengembaggan terrer. apaka sarat sudah anda setuju?” Yamato san menjawab.
“Never mind, I agree with that and here I wanna to deliver the prerequisite” jawab pak Indrajeed
“Ha..ha..ha… bagus…bagus…” Yamato san tertawa senang.
Nurrahmi sama sekali tidak mengerti kenapa tiba-tiba saja Yamato san tertawa kegirangan.
“Let me out side for a while. Ami kau tunggu di sini sebentar aku akan mengembil sesuatu di mobil” pak Indrajeed berkata
“Baik pak. Tidak lama khan?” Ami berkata sedikit tidak tenang.
“Hanya  sebentar kok, tenang sajalah” pak Indrajeed berkata sambil bergegas  keluar ruangan menuju pintu di mana mereka masuk tadi. Tidak berapa lama  kemudian tubuhnya menghilang di balik pintu itu. Sekitar 10 menit pak  Indrajeed kembali lagi sambil membawa sebuah amplop besar.
“Yamato san, kore wa Nurrahmi no poto…” pak Indra berkata sambil menyerahkan amplop berukuran besar itu.
Sesaat  Nurrahmi mendengar namanya disebut, tetapi dia tidak tahu apa maksud  dari perkataan pak Indrajeed. Nurrahmi berpikir mungkin pak Indra  memberikan biodata dirinya kepada Yamato san.
“Arigato  gozaimasu” Yamato san menerima amplop dan mengeluarkan isinya.  Nampaknya yang ada di dalam amplop itu adalah beberapa buah foto  berukuran 25R.
Yamato  san melihat foto-foto itu sambil tersenyum dan sesaat kemudian  memandangi Nurrahmi tajam-tajam. Kemudian dia memandangai lagi foto-foto  itu dan selanjutnya tiba-tiba saja dia tertawa terbahak-bahak
cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas
“Ha ha ha……. very good pictures……” demikian ia berkata.
“Ha ha ha………….” terdengar pak Indrajeed juga ikutan tertawa.
Nurrahmi merasa bingung sekali dengan keadaan seperti itu dan pak Indrajeed tahu akan hal itu.
“Yamato san terkesan dan foto-foto itu Ami…..” pak Indrajeed mencoba menjawab kebingungan Nurrahmi.
“Boreh aku cuba sekarang……” Yamato san kembali berkata
“Of course….. onegaisimasu…..” jawab pak Indrajeed.
“Nurrahmi san…. come here…..rihat ini” Yamato san memanggil Nurrahmi
Nurrahmi beranjak dari duduknya dan menuju ke Yamato san.
“Kamu tahu ini poto…..” Yamato san menyerahkan lembaran foto-foto itu kepada Nurrahmi.
Nurrahmi  menerima lembaran-lembaran itu dan kemudian melihatnya. Ketika baru  saja Nurrahmi melihat foto pertama serta merta dia menjerit sambil  kemudian menutup mulutnya dengan kedua tangannya dan secara reflek  Nurrahmi membuang lembaran-lembaran itu ke lantai.
“AAAaaaa……ttttiiiidddaakkkkkkkkkkkkkkkk… .”
Rupanya  foto-foto itu adalah hasil pemotretan saat dirinya diperkosa di villa  milik pak Hendarso sekitar tiga bulan yang lalu. Pada foto pertama yang  dilihatnya itu nampak dirinya sedang dipegangi oleh tiga orang di atas  sofa saat Geremi melakukan oral pada alat kelaminnya.
“Pak Indra ayo pulang pak……..ayo pulang…..” setengah menangis Nurrahmi memohon kepada Indrajeed untuk kembali pulang.
Pak Indrajeed segera bangkit dari duduknya
“Tenang Ami….tenang… jangan takut……” demikian lelaki paruh baya itu berkata.
Kemudian  pak Indrajeed mendekati Ami dan berdiri di belakangnya. Kedua tangannya  bergerak menyentuh pundak Ami dan kemudian dari belakang pak laki-laki  itu membisikkan sesuatu kepadanya
“Layani  saja Yamato san dengan baik….dia berhasrat kepadamu…..nanti kau akan  mendapat imbalan sangat besar serta kau akan aku promosikan sebagai  kepala bank teller…”
“Ttttiidaakkkk……aku bukan pelacur……” jerit Ami.
“Tapi  tubuhmu sudah tidak suci lagi…… sudah banyak noda laki-laki telah  mengalir dalam tubuhmu….” pak Indrajeed berkata dengan wajah geram.
“Tttiiddakkkkkk….. biarkan aku pulaaaanngggggg!!!!!!” Nurrahmi kembali menjerit sambil menutup kedua telinga dengan tangannya.
Yamato  san yang melihat Nurrahmi menjerit menjadi semakin berhasrat nafsu  birahinya. Kemudian laki-laki tambun seperti gorilla itu bangkit dari  duduknya dan mendekati Nurrahmi yang terlihat ketakutan
“Jjjaaangaannnn ppaakkkk……jaaangaaannn ppeerrkkoossaaa sssaayaaaa” Ami menjerit.
Ami  beringsut mundur berusaha menghindar Yamato san yang semakin mendekati  dirinya. Tetapi tiba-tiba dari belakang pak Indrajeed memeluk tubuhnya  erat-erat
“Kau memang harus dipaksa rupanya ya ha ha ha…………” terdengar perkataan pak Indrajeed.
“Tiiiidddaaakkkkkk…………”
“Jaaangaannnnnn……..”
“ogghhh……tttiiddakkkkkkkk……baangssaatt tt.”
“Leepassskaannnnn…..tttiidaakkkkk”
Nurrahmi  menjerit dan meronta. Tetapi dekapan pak Indrajeed baginya terlalu  kuat. Ketika Yamato san semakin mendekati tubuhnya Nurrahmi tampak  semakin panik. Ketika jarak antara dirinya dan Yamato san demikian dekat  tiba-tiba saja Nurrahmi menendang tubuh Yamato san dengan kedua kakinya  sehingga mengakibatkan tubuh ketiga orang itu terjatuh ke lantai.  Nurrahmi segera cepat bangkit sebelum pak Indrajeed melakukan tindakan  lebih jauh lagi dan berlari menuju pintu besar di mana mereka tadi  masuk…
“Hughhh……sungguh wanita binal….rasakan akibatnya nanti…” gerutu Indrajeed
Yamato  san yang masih dalam posisi duduk itu membiarkan saja Nurrahmi yang  berlari menuju pintu keluar ruangan. Terlihat Yamato san hanya  menggeleng-gelengkan kepala saja. Entah apa yang sedang ada di benaknya.
Baru  saja Nurrahmi berhasil membuka pintu dan akan keluar dari ruangan itu  didepannya dua orang penjaga bertubuh gempal telah menghadangnya.
“Minggirrrrrr…..biarkan aku pergiiiiii…..” Ami menjerit dan menangis.
Tetapi dua pria kekar itu hanya tersenyum sinis dan segera menangkap lengan Nurrahmi dan menyeretnya masuk kembali ke dalam.
“Ha ha ha………..ha ha ha……..”
Yamato  san dan pak Indrajeed tertawa terbahak-bahak melihat Nurrahmi yang  meronta-ronta ketakutan di seret masuk ke dalam ruangan. Yamato san  segera memungut sebuah foto dan berjalan mendekati Nurrahmi yang  menjerit dan menangis
“Saya mau ini………..” tukas Yamato san kepada Nurrahmi sambil jarinya menunjukkan ke arah sebuah foto yang dibawanya itu .
Foto  itu menunjukkan gambar closeup sebuah penis hitam besar yang masuk  kedalam pantat putih mulus seorang wanita. Wajah Nurrahmi yang sedang  menangis itu kini nampak memucat. Ingatannya kembali ke beberapa waktu  silam. Itu pasti milik pria negro bernama Asamoah yang berhasil  memperawani anusnya. Nurrami masih dapat merasakan betapa ngilu dan  sakitnya ketika penis besar itu melesak dengan paksa ke dalam duburnya.  Dan kini kejadian itu akan terulang kembali. Tubuhnya akan kembali  dijadikan piala bergilir oleh laki-laki yang tak bermoral.
“Tttiiddaakkk….sssaaayaaaaa ttidaakkk suudiiiiiiiii……” teriak Nurrahmi.
“Ttttiiidddaakkkkk……jjjjjaaangaaaannnnn……. ”
Yamato  san diam saja dan dia bergerak menjauhi Nurrahmi dan duduk di atas sofa  yang tidak ada sandarannya itu. Kemudian dia berkata
“Taruh dia di sini…..” Yamato san berkata kepada kedua anak buahnya agar membawa Nurrahmi ke atas pangkuannya
“ogghhh……tttiiddakkkkkkkk……baangssaatt tt.”
“Jaaangaannnnnn……..”
“Jaaangaaannn saya tidak mau dippeerrkkossaaa”
“Saya tidak mauuuuuu…………”
“Ttiidaakkkkk………bbaaanggssaatttttt………. “. Ami menjerit.
Tetapi  kedua penjaga itu tetap menyeret tubuh Nurrahmi yang semakin meronta.  Kini tubuh Nurrahmi dibuat telungkup di atas pangkuan Yamato san. Bagian  perut Nurrahmi sampai batas pinggang tepat di atas pangkuan Yamato san.  Tangan kiri Nurrahmi ada di belakang punggung Yamato san dengan  dipegangi erat oleh seorang penjaga sedangkan tangan kanannya oleh  penjaga yang satunya. Tubuh Nurrahmi yang setengah menungging itu  menyulitkan dirinya untuk dapat bangun karena kesetimbangan tubuhnya  menjadi cenderung untuk terus dalam posisi menungging. Tanpa banyak  bicara Yamato san menyingkap rok merah Nurrahmi ke atas sampai batas  pinggang sehingga tampak celana dalam warna hitam yang tipis dan  elastis.
“Jaaangaannnnnn……..”
“Ohhhh…ttiidakkkkk……..”
“Jaangaannn lakukkannn ituuuu…….”
“TTtttoollonnggggggg….”
Percuma  saja Nurrahmi menjerit karena suaranya tidak akan keluar dari bangunan  kokoh seluas 2000 meter persegi itu. Dengan kedua tangannya Yamato san  meremas-remas dengan gemas bongkahan pantat Nurrahmi yang sangat mulus  itu. Apalagi celana dalam warna hitam itu menunjukkan warna kontrasnya  terhadap kulit mulus pantat Nurrahmi. Setelah melakukan remasan selama  beberapa saat Yamato san menyibak celana dalam elastis itu ke samping
“TTiidakkkkkk……seetttaannnnnnnn…….”
“Bbbbaajjinggaannnnnnn………”
Nurrahmi  menjerit ketika merasa celana dalam yang dia kenakan disibakkan ke arah  samping sehingga kini dapat dia rasakan hawa dingin AC yang menerpa  bagian anus dan vaginanya. Ya, memang kini anus dan vagina Nurrahmi  terpampang jelas di mata Yamato san. Yamato san nampak mengagumi  bulu-bulu halus yang tumbuh di seputar vagina Nurrahmi. Juga kerut-kerut  matahari yang menghiasi anus Nurrahmi sungguh membuat laki-laki  keblinger untuk mencicipi jepitannya. Dengan kedua tangannya Yamato san  membuka belahan pantat Nurrahmi lebar-lebar
cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas
“Jangaaannnnn…….bbbiiiinnaaattaanggggggg…… .” jerit Nurrahmi.
Nurrahmi  sedemikian malunya ketika lubang duburnya menjadi terbuka lebar dan  dipelototi oleh Yamato san. Juga oleh pak Indrajeed yang kini  mendekatinya karena keingintahuannya melihat bagian-bagian rahasia tubuh  Nurrahmi.
“Aaagghhhhh……jjaaaanggannnnnnnn……”  Nurrahmi kembali menjerit keras ketika dirasakannya sebuah jari Yamato  san mulai menempel ke lubang duburnya.
Yamato  san menggosok-gosok anus Nurrahmi dengan jari tengahnya yang berukuran  dua kali ukuran jari pria pribumi itu. Yamato san dapat merasakan  lembutnya anus Nurrahmi yang kering itu. Dengan gerakan tiba-tiba jari  tengah Yamato san ditusukkan seluruhnya ke dalam anus Nurrahmi
“Aakkkhhhhhhh…..aaadduhhhhhhhhhhhhh………..ss ssaakkiitttt…ttttttttt!!!!!!!!!!!!!”.
“Jaaanngaaannnnnnnnnnn!!!!!!!!!…………… ..”
Nurrahmi  menjerit melengking ketika anusnya yang kering itu dilesaki jari tengah  Yamato san secara tiba-tiba. Tubuh Nurrahmi mengejan keras. Butir-butir  keringat dingin mulai keluar dari tubuhnya. Suhu badannya terasa naik  akibat benda asing memasuki liang duburnya. Kemudian dirasakannya jari  Yamato san mulai bergerak maju mundur dan semakin lama semakin cepat.
“Aaddduhhhh…..aaadduhhhhhh…….peeerrihhhhhhh! !!!!!!!!….Aaaakkhhhhhh!!!!!!!”
Nurrahmi  mulai merasakan panas dan perih akibat anusnya yang kering itu  bergesekan dengan jari Yamato san. Lama-kelaman nampak jari Yamato san  mulai basah oleh lendir liang anus Nurrahmi. Sekitar 15 menitan Yamato  san mengocok anus Nurrahmi dengan cepat sampai menimbulkan busa putih di  sekeliling lubang dubur Nurrahmi. Ketika dirasakannya dubur Nurrahmi  telah licin oleh lendir Yamato san segera memerintahkan anak buahnya  untuk membuat posisi Nurrahmi menungging di karpet lantai.
Yamato  san segera melepas busana kimononya. Demikian pula celana dalamnya  dilepasnya dengan terburu-buru. Rupanya Yamato san sudah tidak tahan  lagi untuk segera menikmati tubuh Nurrahmi. Segera dia memposisikan  dirinya di atas pantat Nurrahmi yang menungging. Tangan kirinya memegang  pinggul Nurrahmi dan tangan kanannya mengarahkan penisnya yang lumayan  besar itu ke lubang pantat wanita itu. Nurrahmi mulai merasakan  ketakutan yang amat sangat membayangkan bahwa dirinya akan mengalami  perkosaan sodomi sebagaimana waktu yang lalu.
“Jaangaannnn pakkkkk…..jaaangaannnnnn!!!!!!!!!!!!!!” Nurrahmi menjerit menghiba
Sebentar kemudian terdengan lolongan jeritan Nurrahmi yang diteruskan dengan suara tangisannya yang keras.
“Aaaaagggghhhhhhh……… aaakkhhhhhhh!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
Rupanya  penis Yamato san telah menancap ke dalam lubang pantat Nurrahmi yang  telah dibasahi lendir dan busa itu sehingga tanpa kesulitan yang berarti  dapat melesak masuk kedalam rongga duburnya.
Kini  Nurrahmi kembali merasakan ngilu yang luar biasa di seputar lubang  pantatnya. Ukuran penis Yamato san yang besar itu telah memaksa lubang  pantatnya membuka lebih lebar dari yang seharusnya. Sodokan-sodokan yang  dilakukan oleh Yamato san terhadap lubang pantatnya menyebabkan  Nurrahmi tidak dapat untuk menahan jeritan-jeritan kesakitan. Sayang  sekali jeritan kesakitan Nurrahmi itu justru semakin membakar hawa nafsu  laki-laki yang ada di dalam ruangan itu. Tangan Nurrahmi mengepal erat  berusaha mengimbangi rasa ngilu dan perih di duburnya. Air matanya  nampak meleleh deras dari kelopak matanya.
Sekitar  20 menitan sodomi itu berlangsung. Busa yang terbentuk akibat gesekan  penis dengan dinding liang dubur juga semakin banyak. Warna busa yang  kemerahan juga nampak, menandakan ada luka lecet berdarah di dalam liang  yang sedang dilesaki penis besar milik Yamato san itu. Yamato san mulai  tampak terengah-engah dan sodokan yang dilakukannya terhadap lubang  pantat Nurrahmi semakin cepat dan brutal. Gerakan itu semakin membuat  erangan kesakitan Nurrahmi terdengar makin keras dan erotis. Beberapa  menit kemudian Yamato san melenguh keras dan terburailah cairan sperma  membasahi lubang dubur Nurrahmi. Kini wanita itu merasakan perih yang  amat sangat di duburnya akibat luka lecet yang terkena semprotan cairan  sperma milik Yamato san. Pria jepang itu kemudian mencabut penisnya yang  masih nampak gahar dari lubang pantat Nurrahmi. Untuk beberapa saat  lubang pantat itu kelihatan menganganga. Selanjutnya tubuh Nurrahmi  dibuatnya terlentang dan memerintahkan seorang anak buahnya untuk  memegangi kedua tangan Nurrahmi di atas kepala wanita itu. Kini rok  merah Nurrahmi dilucuti oleh Yamato san. Demikian pula celana dalamnya.  Kemudian kedua kaki Nurrahmi ditekuk sehingga pahanya hampir menyentuh  bagian dadanya. Seorang anak buahnya lagi menahan kaki itu. Rupanya  Yamato san akan bermain ronde kedua dan yang menjadi sasarannya kali ini  adalah lubang vagina Nurrahmi. Nurrahmi yang kini merasa lemas sudah  tidak dapat berontak dengan kuat. Hanya sedikit penolakan yang dia  lakukan
“Jjjanngaaannnnnnn…..jjjaaanggaannnn……” terdengar suara Nurrahmi
Namun Yamato san tidak peduli. Kini tangan kanannya mengarahkan penisnya ke lubang vagina Nurrahmi.
“Aakkhhhh………..sssaaakkittttttt……!!!!!!!!  !!” Nurrahmi menjerit keras lagi ketika Yamato san melakukan penetrasi  paksa ke dalam alat kelaminnya. Rasa ngilu mendera liang senggama wanita  itu akibat ukuran penis Yamato san yang cukup besar. Beberapa saat  kemudian Yamato san mulai bergerak maju mundur. Seperti halnya dengan  sodomi tadi lama-lama gerakannya semakin cepat. Kini Nurrahmi hanya bisa  melenguh akibat sodokan Yamato san. Kepala wanita itu terlihat  meggeleng ke kanan dan ke kiri. Sesekali bibir bagian bawah digigitnya.  Terkadang pula tubuhnya sedikit mengejan. Rasa sakit dan perih di  vaginanya membuat wanita itu merasa tersiksa untuk beberapa lama. Tak  lama kemudian ejakulasi kedua berhasil dilalui oleh Yamato san. Setelah  semprotan terakhir keluar dari penis Yamato san pria jepang itu mencabut  alat kelaminnya dari jepitan vagina Nurrahmi. Pria jepang itu  menampakkan wajah puas atas tubuh wanita yang baru saja diperkosanya  itu. Nampak leleran sperma meluber keluar dari liang senggama Nurrahmi.  Yamato san mengacungkan jempol ke arah pak Indrajeed sebagai tanda rasa  puas. Meskipun pak Indrajeed tadinya merasa terangsang dengan perkosaan  yang dilakukan oleh Yamato san tetapi pria keturunan india itu merasa  gengsi untuk menikmati tubuh Nurrahmi yang telah dijamah terlebih dahulu  oleh laki-laki lain. Dia berpikir suatu hari nanti tentu dia masih bisa  merencanakan niat busuknya untuk menikmati tubuh Nurrahmi seorang diri.
“Bila  kalian mau….. nikmati saja tubuhnya sebelum aku pulang” pak Indrajeed  berkata kepada dua penjaga pintu. Tentu saja dua pria gempal itu tidak  akan menyia-nyiakan kesempatan emas menikmati tubuh molek Nurrahmi.
“Bawa wanita itu ke tempat karian…” Yamato san berkata
Segera  dua orang penjaga itu membopong tubuh Nurrahmi yang lunglai lemas  menuju tempat mereka di ruangan lain. Dalam ruangan lain tempat itu  Nurrahmi direbahkan di atas tempat tidur. Salah seorang dari mereka  memberikan siulan panjang dan tak berapa lama 3 kawan mereka yang  menjaga pintu depan serta pintu gerbang datang. Kini berlima mereka akan  bergantian menikmati tubuh sintal dan mulus Nurrahmi. Nurrahmi yang  mengetahui ada lima laki-laki sangar dalam ruangan itu kembali panik dan  mencoba bangkit. Tetapi salah seorang dari mereka segera menerkam  Nurrahmi dan menggumulinya.
“Aaaaaa…… bbaanngggssaattttt!!!!!!!!!!!!!……” jerit Nurrahmi.
Nurrahmi  yang tidak berdaya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya ke kanan dan  ke kiri ketika pria yang menggumulinya itu mencium lehernya. Rontaan  yang diberikannya sama sekali tidak berarti bagi pria gempal itu. Dengan  tidak sabar pria itu melucuti blaser dan pakaian dalam Nurrahmi dengan  kasar sehingga kini tubuh wanita berkulit mulus itu benar-benar  telanjang bulat. Empat pria lain yang melihat tubuh telanjang itu  menelan ludah menyaksikan keindahan dan kemulusan tubuh Nurrahmi. Kini  pria yang menggumuli Nurrahmi itu mulai memberikan kode kepada empat  temannya
“Pegang tangan dan kakinya….”
Keempat  pria yang sedari tadi hanya menonton kini menuju ke tempat tidur.  Nurrahmi merasakan ketakutan yang amat sangat karena membayangkan  tubuhnya akan dinikmati secara bergantian oleh lima lelaki sangar. Jerit  tangisnya semakin keras terdengar….
“Jaangaannnnnn….ttttooolonggggg!!!!!…..”
Kini  keempat orang itu memegang kedua tangan dan kaki Nurrahmi. Wanita  malang itu berusaha meronta lebih keras. Sayang perlawanannya itu tidak  berarti apa-apa dan kini wanita cantik itu hanya sanggup menangis keras  ketika dua tangan dan kakinya dipentang lebar-lebar.
Kini  pria yang tadi menggumulinya itu mulai menanggalkan bajunya sendiri.  Nurrahmi dapat melihat jelas penis pria itu yang sudah sangat tegang dan  siap untuk menghunjam ke dalam liang vaginanya yang masih terasa perih  akibat perkosaan yang baru dilakukan Yamato san. Nurrahmi menjerit  ketika pria itu mulai berjongkok di depan selangkangannya
:Jaangaaannnnn…..jaangaaannnn….baangggggg….. .”
“Akkhhhh!!!!!!!!!!!……ppppeerrihhhhhhhh!!!!!!!! !!”
Nurrahmi  mengeluarkan jeritan ketika alat kelaminnya kembali dijejali oleh  sebuah penis. Pria itu melakukan sodokan-sodokan keras dan kasar sekali  sehingga tubuh Nurrahmi terguncang-guncang. Pria itu sama sekali tidak  menunjukkan rasa belas kasihan mendengar jeritan-jeritan kesakitan  Nurrahmi akibat penetrasi kasar yang dilakukannya. Nurrahmi merasakan  vaginanya semakin perih akibat luka lecet yang semakin parah. Setiap  genjotan pria yang memperkosanya dengan kasar itu menimbulkan rasa sakit  dan perih seolah-olah ada sebuah pisau silet menoreh di bagian dalam  vaginanya. Mata Nurrahmi terpejam dan kepalanya berkali-kali menggeleng  ke kanan dan ke kiri. Bibir bawahnya yang sensual itu sekali-sekali  nampak digigit olehnya di sela-sela teriakan kesakitan akibat sodokan  kasar pemerkosanya.
“Aakkhhh….aakkhhhh….”
“Aaadduhhhh……aaaduuhhhh…..aaakhhhhhh…. “
“Aadduhhh….ssakittt….aakhhhh….ssstooppp….b aaannngggg…..aaakhhhh…”
Begitulah lenguhan-lenguhan erotis Nurrahmi terdengar.
Sekitar  10 menit pria itu menggenjot tubuh telanjang Nurrahmi. Kini desahan  menuju puncak kenikmatan mulai keluar dari mulut pemerkosa biadab itu.  Genjotannyapun semakin liar dan brutal sehingga menyebabkan  teriakan-teriakan Nurrahmi semakin terdengar memelas. Tak berapa lama  kemudian jeritan kepuasan keluar dari mulut laki-laki itu bersamaan  dengan penisnya yang memuntahkan cairan lahar panasnya ke dalam liang  senggama Nurrahmi.
Sejenak  pria itu tersengal-sengal dan setelah dirasakannya penisnya mulai  menciut dicabutnya batang kejantanannya dari jepitan liang kenikmatan  Nurrahmi. Nampak batang kejantanan pria itu berwarna putih kemerahan  yang menandakan bahwa ada noda darah di sana. Dan memang ketika leleran  sperma keluar dari lubang vagina Nurrahmi warnapun kemerahan. Mungkin  vagina Nurrahmi mengalami pendarahan akibat kasarnya perkosaan yang  dialaminya.
Kini  orang kedua bersiap menggantikan orang pertama. Tidak seperti orang  pertama, orang kedua ini membalik tubuh Nurrahmi dan membuatnya posisi  menungging. Nurrahmi sudah nampak sangat ketakutan dengan apa yang akan  terjadi. Jerit tangisnya menunjukkan rasa takutnya yang amat sangat itu.
“Jaangannn..jaangaaannnnn!!!!!!!!…”
“Ttttooloonggg….jaanggannn…di pantatttt…….”
“Sakitttt…seekkkaliiii….”
“Saayaaa….mmmoohhonnnn baanggg….jaanggaannn…ssoddomi….”
“Aaauuuggghhhhh….aakhhhhhhhh!!!!!!……”
Ternyata  orang kedua itu hanya ingin melakukan hubungan seks dengan doggy style.  Dari belakang pria itu menyodok dengan keras sehingga Nurrahmi harus  kembali menggigit bibirnya menahan rasa ngilu. Jari jemarinya yang  lentik itu nampak meremas keras sprei kasur menandakan Nurrahmi sedang  merasakan kesakitan. Sekitar 7 menit pria kedua itu melakukan  pemerkosaan hingga akhirnya cairan nistanya menyemprot di dalam rahim  Nurrahmi. Sebagaimana dengan temannya tadi pemerkosa kedua ini juga  memperlihatkan senyuman kepuasan.
“Vagina legit dan sempit….busyet dah punya bini kaya’ gini” celotehnya.
Kini  orang ketiga yang akan memperkosa Nurrahmi menumpuk tiga buah bantal  dan dirinya kemudian bersandar pada tumpukan bantal itu.
“Angkat cewek itu….letakkan di sini….”
Pria ketiga itu menunjuk ke arah pangkuannya. Kemudian dia berkata lagi
“Buat dia sehadapan denganku….kita maen bareng aja….”
Nurrahmi  nampak shock dengan perkataan laki-laki itu. Wanita itu tahu kali kini  tubuhnya akan dilesaki secara bersama-sama oleh beberapa orang pria.  Nurrahmi mencoba meronta ketika empat pria menggotongnya
“Jaangaannnn…bangggg…..jjaangannnn….”
“Jannngaannnn ..perkosa saya..dengannn caaraaa iituuu baangg…”
“Saayaa mohhonn bbangg…jjangaannnn……”
Tetapi  empat pria itu hanya tertawa terbahak melihat ketakutan Nurrahmi. Kini  tubuh Nurrahmi yang telanjang bulat itu mereka angkat. Posisi Nurrahmi  menghadap ke arah yang sama dengan pria ketiga yang bersandar pada  bantal.
“Turunkan pantatnya ke punyaku….” lelaki itu berkata sambil menunjuk penisnya.
Nurrahmi yang sempat mendengar ucapan lelaki itu semakin meronta kuat
“Jaangaannn…jangannnn masuk di panntatttt….”
“Jangaann banggg…sssaaakittt ssekalliiii…..”
Namun  keempat orang yang mengangkat tubuh Nurrahmi tidak mau peduli. Kini  tubuh Nurrahmi diturunkan perlahan. Orang ketiga itu memegang penisnya  dengan tangan kanannya agar berdiri tegak sedangkan tangan kirinya  meraba pantat Nurrahmi dari bawah untuk mencara lubang anusnya.
Nurrahmi  mencoba meronta dan menggoyang-goyangkan pantatnya agar duburnya tidak  bertemu dengan kepala penis pria yang ada di bawahnya. Namun sayang  sekali sekeras apapun rontaan yang dilakukan oleh Nurrahmi tetap saja  lubang kenikmatan alternatifnya itu berhasil ditemukan oleh jari-jari  tangan kiri pria ketiga itu. Kini penisnya yang telah menegang itu tepat  mengarah ke lubang anus Nurrahmi
“Ok..lepaskan tubuhnya…..” ujar pria itu
Sesaat  kemudian terdengar lolongan Nurrahmi yang keras sekali bersamaan dengan  tubuhnya yang diturunkan oleh empat pria yang tadi memeganginya.
“Aaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!! !!!………………….”
Kepala  Nurrahmi terdongak ke belakang. Bibirnya yang sensual membuka lebar  mengeluarkan jeritan lolongan kesakitan ketika anusnya tidak dapat  mengelak lagi untuk menjepit batang kejantanan pria yang melasak masuk  ke duburnya hingga pangkal batang penis.
Kini pria yang menopang tubuh Nurrahmi memegang kedua paha wanita itu hingga terbuka lebar
“Cepat masukin punya loe ke lubang memeknya…..” pria itu berujar
Orang  keempat segera mengarahkan penisnya ke vagina Nurrahmi dan melesakkan  batang kejantanan miliknya ke liang kehormatan wanita malang itu.
“Aaaadduuhhhhhh…….pppeerrihhhhhh!!!!!!!!!! ” Nurrahmi kembali menjerit
Sedangkan  orang kelima mengambil posisi berdiri dengan penis mengarah ke mulut  Nurrahmi. Nurrahmi menutup bibirnya rapat-rapat dan wajahnya berusaha  menghindari batang penis yang disodorkan ke mulutnya.
“Buat cewek ini buka mulut…” orang kelima itu berkata ke dua temannya yang lain.
Ketika  dua orang yang penetrasi di dubur dan vagina mulai bergerak bersamaan  mulut Nurrahmi tidak dapat mengatup rapat lagi akibat rasa perih yang  kini mendera dua lubang berdekatan di tubuhnya itu
“Aaakkhhhhh…..ssaakkkk…mmmmmmppphhmmmmm!!!!!!! !!!!!”
Orang  kelima itu berhasil melesakkan batang penisnya ke dalam rongga mulut  Nurrahmi bersamaan dengan jeritan kesakitan wanita itu akibat sodomi dan  penetrasi oleh dua pria lainnya.
Tiga  buah penis kini secara bersamaan mendera tiga lubang di tubuh Nurrahmi  yang digarap beramai-ramai oleh tiga pria bejat. Ketiga penis itu  melesak-lesak dengan kasar di vagina, anus dan mulut Nurrahmi sehingga  menyebabkan wanita yang sedang diperkosa itu merasakan kesakitan yang  luar biasa. Lenguhan-lenguhan yang tertahan terdengar dari mulut  Nurrahmi yang tersumbat sebuah penis. Pria yang sehadapan dengan  Nurrahmi meremas-remas payudara wanita itu dari belakang. Dapat  dirasakannya betapa kenyalnya buah dada Nurrahmi sedangkan pria di depan  Nurrahmi memegang kedua pahanya agar tetap membuka lebar.
Sekitar  20 menitan pemerkosaan gang bang itu berlangsung. Kini ketiga pria itu  mulai memacu lebih cepat dan brutal sehingga tubuh Nurrahmi yang  terjepit di tengah-tengah itu nampak berguncang-guncang keras. Pria yang  memaksa melakukan oral itu kini nampak terlebih dahulu akan mencapai  klimaks. Dipegangnya kepala Nurrahmi erat-erat dan ditekannya batang  penisnya hingga seluruhnya masuk kedalam mulut Nurrahmi. Nampak Nurrahmi  megap-megap berurai air mata dan berusaha mendorong paha laki-laki itu.  Sayang sekali pegangan tangan lelaki itu jauh lebih kuat hingga  akhirnya terdengar jeritan kepuasan terlontar dari mulutnya. Nurrahmi  dapat merasakan cairan kental dan asin di dalam mulutnya yang menandakan  bahwa lelaki itu telah menyemprotkan sperma ke dalam mulutnya. Selama  beberapa detik pria itu membiarkan batang penisnya di dalam mulut  Nurrahmi sebelum kemudian mencabutnya. Senyuman kepuasan nampak di wajah  pemerkosa itu
“Servis oral luar biasa…..he he he……” celoteh laki-laki itu
Nampak  cairan sisa sperma keluar dari sela-sela bibir sensual Nurrahmi. Kini  dua pria yang lain terus memacu sampai akhirnya mereka berejakulasi  bersamaan di dalam lubang dubur dan vagina Nurrahmi. Hampir 30 menit  tubuh Nurrahmi mereka perkosa bersama-sama. Kini tubuh wanita telanjang  yang baru saja digilir itu nampak lemas. Tubuhnya terlentang di atas  kasur. Vagina dan anusnya nampak memar kemerahan dengan noda-noda sperma  dan darah di sekitarnya. Tatapan matanya nampak sayu dengan air mata  yang masih terus mengalir. Isak tangisnya juga masih terdengar. Kini  kelima pria yang baru memperkosa Nurrahmi keluar dari ruangan itu dengan  tawa terbahak-bahak. Masing-masing terdengar celotehannya mengenai  kenikmatan seksual yang baru mereka rengkuh dari tubuh Nurrahmi.
Kini Nurrahmi merasa derita panjang akan mulai lagi……..
Luka di vagina dan anusnya kembali terkuak….
Kini tidak tahu lagi apa yang harus dia lakukan……….
Terbayang dalam lubuk hatinya dua minggu ke depan Kamal akan meminta jatah untuk diberikan kehangatan oleh tubuhnya……
Masih sanggupkah dia.....
Tags:cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas